Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Kandungan Lemak Jenuh di Dalam Mentega...

Mentega berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh, sehingga memperbesar risiko penyakit diabetes, stroke, dan serangan jantung.

Bahan makanan ini sangatlah populer di Indonesia, bahan ini sangat sering dijumpai, dan digunakan dalam makanan sehari-hari.

Mulai dari bahan campuran roti, pengganti minyak goreng, hingga penyedap beragam masakan.

Seperti dikutip dari laman Alodokter.com, disebutkan, memang ada studi yang menyebutkan lemak jenuh tidak terkait langsung dengan penyakit-penyakit di atas.

Namun, kita tetap disarankan untuk membatasi konsumsi mentega. Sebab, mentega berpotensi meningkatkan kadar kolesterol, karena kandungan lemak jenuh di dalamnya.

Lemak jenuh umumnya terdapat pada makanan yang berasal dari hewan, seperti daging merah, daging unggas, ikan, keju, dan susu.

Kadarnya pun berbeda-beda. Lemak jenuh pada daging merah lebih tinggi dibandingkan pada unggas dan ikan.

Lemak jenuh juga terdapat pada makanan yang berasal dari tanaman, contohnya lemak cokelat atau kakao.

Begitu pun minyak sayur yang biasa digunakan di daerah tropis, seperti minyak sawit dan minyak kelapa.

Pada suhu ruangan, lemak jenuh berbentuk padat, karenanya kerap disebut sebagai lemak padat.

Bahan inilah dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Lalu, seringkali orang-orang berusaha mengurangi konsumsi lemak jenuh dengan menggantinya menjadi karbohidrat olahan yang kurang sehat, misalnya roti putih.

Tentu saja hasilnya tidak akan lebih baik, karena karbohidrat olahan yang tidak sehat juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Disarankan agar kita menggantinya dengan makanan yang lebih sehat, yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, dan karbohidrat yang berkualitas tinggi seperti sereal utuh (whole grain).

Untuk pilihan minyak goreng dan mentega, kita dapat menggantinya dengan minyak jagung atau minyak kedelai.

Setelah mengetahui bahaya mentega yang banyak mengandung lemak jenuh, tentu kita dapat mulai membatasi konsumsinya.

Apalagi jika kita memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk jumlah konsumsi mentega yang diperbolehkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/01/200000120/waspadai-kandungan-lemak-jenuh-di-dalam-mentega

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com