Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membuat Cold Brew Nikmat ala Starbucks

JAKARTA, KOMPAS.com - Cold brew adalah proses pembuatan minuman kopi tanpa air panas yang kini sedang digemari. Membuatnya pun, secara teori, terlihat gampang. Cukup masukkan bubuk kopi, tuangkan air dingin, tutup wadahnya, dan biarkan antara 8-12 jam.

Namun ternyata pada prakteknya, banyak orang mengeluhkan cold brew buatannya berasa datar, flavour kopi tidak keluar, atau bisa jadi malah pahit saja.

Sementara, beberapa kedai kopi bisa menyajikan cold brew dengan rasa yang nikmat. Salah satunya adalah Starbucks, dengan produk barunya Draft Nitro Cold Brew.

Bagaimana cara membuatnya dan apa rahasianya?

Mirza Luqman Effendy, pecinta kopi sekaligus senior learning manager di Starbucks mengajak kami "mengintip" proses pembuatan cold brew Starbucks yang diinfus dengan nitro tersebut.

Menurutnya ada beberapa hal yang musti diperhatikan saat membuat kopi dengan metode cold brew.

1. Biji kopi yang tepat

Tidak semua biji kopi menghasilkan rasa yang sama. Ada jenis kopi yang cocok dibikin espresso, ada yang enaknya dibuat kopi susu, dan ada juga yang nikmat diseduh dengan metode French Press atau Drip V60. Begitu juga dengan cold brew.

"Untuk cold brew, kami memakai blend yang merupakan campuran dari biji kopi dari Afrika dan Amerika Latin yang dibuat khusus untuk disajikan dingin," ujar Mirza di Starbucks Oakwood, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Biji kopi dari kedua daerah ini pada umumnya memiliki profil rasa coklat dan sitrus sehingga cold brew yang dihasilkan terasa lembut, manis alami dan menyegarkan.

"Jenis kopinya sendiri bisa merupakan campuran dari berbagai kopi di Afrika dan Amerika Latin. Yang kami jaga adalah rasanya," ujar Mirza.

Untuk membuktikan bahwa campuran ini memang cocok dibuat cold brew, Mirza mempersilakan kami mencoba bubuk kopi yang sama, namun dibuat dengan seduhan air panas.

Ternyata rasa manis karamel dan rasa asam yang cenderung fruity tidak muncul secara optimal. Beda bila diseduh dengan cara cold brew,  di mana flavour itu muncul dan memberi karakter pada kopi yang kami minum.

2. Proses pembuatan

Bukan tanpa alasan pembuatan cold brew memakan waktu yang cukup lama. Untuk rasa yang optimal, Cold Brew Blend Starbucks diseduh bersama air suhu ruangan yang kemudian didiamkan selama 14 jam di Toddy® brewer dan disimpan di lemari pendingin.

Waktu 14 jam ini juga merupakan hasil penelitian guna mendapatkan rasa terbaik untuk campuran kopi ini. Terlalu singkat, maka proses ekstraksi kopi mungkin belum sempurna. Sedangkan terlalu lama bisa merusak rasa karena ekstraksi berlebihan.

Ekstraksi adalah proses di mana air mengambil aroma, rasa, dan zat-zat lain dalam kopi saat bubuk kopi tercampur air. Dalam kasus cold brew yang menggunakan air dingin, proses ini berlangsung lebih lama dibanding penyeduhan air panas.

Dalam proses ini, Starbucks menggiling biji kopi menjadi grain berukuran medium. Ini adalah ukuran yang tidak terlalu halus, namun juga tidak kasar, dan paling cocok dipakai dalam pembuatan cold brew.

Kami sempat mencoba kopi cold brew yang sengaja dibuat tanpa melalui proses yang benar, yakni waktu penyimpanan kurang dari 14 jam, di suhu yang lebih hangat (biasanya cold brew Starbuck disimpan di suhu 20-24 derajak Celsius).

Saat dicicipi, kopi ini terasa tawar dan rasa yang muncul dominan pahit. Selain itu, lapisan krema atau cairan seperti busa berwarna kuning di bagian atas kopi tidak muncul.

"Ini karena kopi tidak terekstraksi sempurna, sehingga rasa manis, asam, dan juga aromanya belum muncul atau malahan tertutup rasa lain," ujar Mirza.

3. Infusi nitrogen

Sebenarnya seduhan cold brew menggunakan campuran kopi Afrika dan Amerika Latin pilihan sudah memberi rasa yang lezat.

Namun rahasia ke-tiga Starbucks, yakni penambahan nitrogen, membuatnya terasa lebih segar. Starbucks sendiri menggunakan mesin injeksi nitro yang diprogram khusus sesuai dengan standar perusahaan asal Seattle itu.

Kenampakan minuman yang dinamakan Draft Nitro Cold Brew ini mirip bir saat dituang, berbusa namun berwarna coklat. Bila didiamkan, maka busa akan menuju ke atas, menyisakan kopi di bagian bawah yang berwarna lebih gelap.

Rasanya tentu lebih segar, selain ada rasa manis walau tidak ditambah gula. Kabar baiknya, minuman baru ini hanya mengandung lima kalori dalam tiap penyajian.

Bila kamu ingin rasa yang lebih manis, Starbucks juga menawarkan Nitro Cold Brew with Vanilla Sweet Cream, yakni minuman yang sama namu ditambah krim vanilla.

Sayangnya Starbucks Draft Nitro Cold Brew baru tersedia di 3 kota di 13 gerai Starbucks, yakni Starbucks (kategori Reserve) Plaza Senayan, Senayan City, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Starbucks Pakubuwono, Menara Astra, Mall Kelapa Gading 3, serta gerai (bukan Reserve) Starbucks Oakwood, Kota Kasablanka, Central Park, Trans Mall Cibubur, juga Starbucks Reserve Dewata, Bali, dan Starbucks Reserve Galaxy Mall 3 Surabaya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/28/080805420/membuat-cold-brew-nikmat-ala-starbucks

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com