Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batasi Kalori pada "Orang Sehat" dengan Bobot Ideal, Apa Dampaknya?

Kendati demikian, sebuah penelitan terbaru yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endocrinology mengungkapkan sebuah kesimpulan yang mengejutkan.

Sebab, sekalipun bagi mereka yang sehat dan memiliki berat badan ideal, memangkas kalori harian -yang relatif kecil, amat membantu kondisi kesehatan.

“Kami meneliti efek pembatasan kalori jika diterapkan kepada manusia muda yang sehat."

Begitu kata Dr. William Kraus, ahli jantung dan penulis utama dalam penelitian ini, kepada ABC News.

“Kami menemukan fakta, pengurangan kalori pada orang sehat, sekitar 300 per hari, mendatangkan manfaat bagi kesehatan jantung," kata dia.

Dalam riset ini, para peneliti membagi dua kelompok orang sehat di bawah usia 50 tahun, selama dua tahun.

Satu grup yang terdiri dari 71 orang melanjutkan gaya hidup mereka seperti biasa, termasuk tanpa diet.

Sementara, satu grup lainnya, yang terdiri dari 188 orang menjalani program pemangkasan kalori.

Pada fase awal, grup kedua diminta memangkas 25 persen kalori harian mereka. 

"Kami tidak mengubah proporsi karbohidrat, lemak, atau protein -kami hanya mengurangi kandungan kalori," kata Kraus.

Ini dilakukan dengan terlebih dulu mengajarkan hal-hal esensial kepada para responden, misalnya bagaimana menghitung kalori, dan menetapkan ukuran porsi.

Nah, orang-orang sehat di kelompok kedua itu diminta untuk mempertahankan pola makan tersebut selama dua tahun.

Namun, besar kalori rata-rata tak mencapai 25 persen, melainkan sekitar 12 persen, atau kira-kira 300 kalori sehari.

Tentu saja, ini bukanlah angka penurunan yang berlebih. Bayangkan "korting" 300 kalori dari asupan kalori pada wanita yang sekitar 1.600-2.400 kalori, atau 2.000-3.000 pada pria.

Tidak banyak bukan?

Apa hasilnya? Meskipun terdengar amat sedikit ternyata pola makan tersebut mampu mendatangkan sejumlah benefit.

Rata-rata peserta penelitian mengalami penurunan massa lemak sekitar lima kilogram.

Lalu, kandungan kolesterol jahat (LDL) anjlok, sementara kandungan kolesterol baik (HDL) meningkat, disertai angka tekanan darah yang lebih rendah.

Mereka pun menjadi lebih sensitif terhadap insulin, yang merupakan hormon "kunci" dalam pengendalian gula darah, hingga muncul pengurangan risiko diabetes.

“Jelas sekali, apa yang mengejutkan kami adalah besarnya dampak pada tubuh responden, yang sebenarnya sudah memiliki parameter normal dalam kondisi kesehatan."

"Mereka semua masih muda, dan memiliki berat badan ideal," sambung Kraus. 

Peneliti lalu menngungkap, sekalipun masih mudah, atau pun orang dewasa yang sehat, penurunan moderat terhadap konsumsi kalori masih amat berguna.

Tentu saja, penelitian selanjutnya harus mengeksplorasi mengapa benefit yang muncul bisa sedemikian besar.

“Kami melihat adanya sejumlah perkembangan yang baik terhadap parameter biologis mereka, karena mereka tentu mengalami penurunan berat badan."

“Kendati demikian, penurunan berat badan, hanya mampu mengungkap kira-kira 25 persen dari perkembangan keseluruhan," kata dia.

“Dampak dari pemangkasan kalori terhadap metilasi DNA, adalah hal yang ingin kami ungkap di masa depan," kata Kraus. 

Metilasi adalah modifikasi kimiawi terhadap DNA sebagai bentuk respons terhadap perubahan lingkungan - termasuk nutrisi- yang mengubah cara gen diekspresikan.

Dr. Frank Hu, seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, hasil penelitian ini memiliki terobosan dalam beberapa hal, namun tetap perlu diwaspadai.

"Salah satu tantangan praktis terbesar adalah menerjemahkan bagaimana pembatasan kalori dengan cara menghitung kalori harian secara akurat, dan mengetahui batasan optimalnya," kata Hu.

Hu juga menyebutkan, penghitungan kalori saja tidak mungkin untuk mengekang berkembangkan epidemi obesitas global.

"Menciptakan kebiasaan makan yang sehat dan mengubah norma sosial yang terkait dengan itu, dapat mempermudah individu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat," kata Hu.

Namun demikian, metode yang murah dan efektif seperti pembatasan kalori ini, bisa sangat berharga dalam mengatasi problem epidemi obesitas.

Intinya, kata Kraus, ketika kita bisa mengurangi kalori, segala sesuatu akan lebih baik daripada tidak sama sekali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/25/154112520/batasi-kalori-pada-orang-sehat-dengan-bobot-ideal-apa-dampaknya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com