Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simon Cowell Langsing Berkat Diet Vegan, Apakah Itu?

KOMPAS.com - Simon Cowell, juri "America's Got Talent" terlihat berbeda belakangan ini. Dalam tampilan di karpet merah Hollywood beberapa hari lalu, ia tampak langsing, lebih sehat, dan gembira.

Ia mengaku diet ini membawa perubahan baik pada dirinya.

"Ingatanku lebih baik, saya merasa lebih sehat, sehingga saya tidak merasa kesulitan menjalaninya. Bahkan saya masih bisa minum bir, sehingga saya gembira," katanya seperti dikutip Access Hollywood.

Menjadi seorang vegan bukan hanya merupakan sebuah gaya hidup, tetapi ini bisa menjadi pilihan hidup.

Banyak alasan dan juga pertimbangan mengapa seseorang memilih menjadi seorang vegan, tetapi tiga alasan umum yang menjadi dasar seorang memilih vegan adalah karena menghormati hak hewan, lingkungan, dan untuk kesehatan.

Simon sendiri sepertinya memilih diet ini untuk alasan kesehatan. Ia melakukan perubahan gaya hidup setelah jatuh dari tangga di tengah malam pada Oktober 2017.

Saat itu, ia dilarikan ke tumah sakit dan dokter menganjurkannya untuk berhenti mengkonsumsi sosis, hamburger, dan kue-kue manis kesukaannya. Hasilnya, seperti pengakuan Simon, ia merasa lebih sehat.

Namun, apakah benar diet vegan dapat membuat kita sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit?

Sebelumnya, baiklah kalau kita mengetahui apa itu diet vegan. Dikutip dari HelloSehat, vegan adalah diet yang hanya memakan makanan yang ditanam, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Vegan tidak memakan makanan yang bersumber dari hewan, termasuk produk dari hewan, seperti susu, telur, keju, madu, dan lainnya.

Oleh karena itu, tidak heran jika diet vegan mengandung tinggi serat, magnesium, asam folat, vitamin C, vitamin E, zat besi, dan zat fitokimia yang banyak bersumber dari tumbuhan.

Kebalikannya, diet vegan cenderung kurang kalori, lemak jenuh dan kolesterol, asam lemak omega-3, vitamin D, kalsium, seng, dan vitamin B12 yang banyak ditemukan pada hewan.

1. Lebih rendah risiko penyakit jantung

Penelitian menunjukkan bahwa vegan memiliki tubuh yang lebih kurus dibandingkan dengan vegetarian, mempunyai kolesterol LDL dan kolesterol total yang lebih rendah, dan juga tekanan darah yang lebih rendah.

Karena vegan sangat banyak mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi serat, asam folat, antioksidan, dan fitokimia, seorang vegan memiliki kolesterol darah yang lebih rendah.

Konsumsi biji-bijian utuh, kedelai, dan kacang-kacangan pada vegan dapat melindunginya dari penyakit jantung.

2. Menurunkan risiko kanker

Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak zat gizi yang dapat melindungi tubuh dari kanker. Salah satu kandungan zat gizi yang ada dalam sayuran dan buah-buahan adalah fitokimia kompleks yang telah diketahui berguna untuk mencegah kanker.

Fitokimia berguna sebagai antioksidan dan juga melakukan aktivitas antiproliferasi. Zat fitokimia ini dapat menghambat beberapa sel yang terlibat dalam pembentukan kanker.

Namun, karena dietnya yang sama sekali tidak mengonsumsi sumber makanan hewani, kesehatan tulang pada vegan masih menjadi perdebatan.

Bagaimana diet vegan mempengaruhi kesehatan tulang?

Menjadi vegan biasanya kekurangan banyak vitamin dan mineral yang berasal dari makanan hewani, seperti kalsium dan protein. Padahal, kalsium dan protein sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang.

Penelitian pada wanita Asia yang menjadi vegetarian karena alasan agama menunjukkan bahwa mereka mempunyai asupan protein dan kalsium yang rendah.

Ketidakcukupan asupan protein dan kalsium ini berhubungan dengan hilangnya kepadatan tulang dan fraktur pada pinggul dan tulang belakang pada usia yang lebih tua. Ketidakcukupan asupan kalsium biasanya menjadi masalah pada banyak vegan.

Selain oleh kalsium dan protein, kesehatan tulang juga dipengaruhi oleh vitamin D, vitamin K, kalium, dan magnesium, di mana zat-zat gizi ini dapat ditemukan pada kedelai, buah-buahan, dan sayuran.

Sehingga, di lain sisi juga ada yang beranggapan bahwa diet vegan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan tulang.

Selama asupan kalsium dan vitamin D pada vegan terpenuhi dengan baik, tampaknya kesehatan tulang tidak menjadi masalah bagi vegan karena dalam diet vegan terdapat faktor pendukung lain untuk kesehatan tulang.

Vegan dapat memenuhi kebutuhan kalsiumnya dari daun kale, bokcoy, almond, kacang kedelai, dan sumber makanan lain yang telah difortifikasi kalsium. Kacang kedelai dan sayuran hijau juga mengandung vitamin D tinggi yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat bukti bahwa diet vegan tidak mempengaruhi kesehatan tulang.

Apakah vegan berisiko mengalami kekurangan zat gizi?

Karena diet vegan hanya memakan makanan sumber nabati, diet vegan pun mempunyai risiko kekurangan zat gizi yang banyak terdapat pada makanan sumber hewani.

Diet vegan tidak memakan ikan dan telur, sehingga vegan berisiko mengalami kekurangan asam lemak omega 3, termasuk EPA dan DHA, di mana zat gizi tersebut penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak.

Diet vegan juga berisiko mengalami kekurangan zat besi karena makanan yang mengandung banyak zat besi adalah makanan sumber hewani, seperti daging merah.

Oleh karena itu, vegan harus makan lebih banyak makanan sumber nabati yang mengandung zat besi dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.

Selain zat besi, diet vegan juga berisiko untuk mengalami kekurangan vitamin B12, di mana kekurangan zat besi dan vitamin B12 dapat mengakibatkan anemia. Untuk mencegahnya, mungkin kamu perlu untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 dan zat besi.

Bagaimana agar tubuh tetap mendapat gizi lengkap meski menjalani diet vegan?

Sebenarnya, vegan bisa memenuhi kebutuhan zat gizi penting tersebut dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan yang dimakannya.

Misalnya, kita bisa mendapatkan protein yang biasa didapatkan dari daging, ayam, atau ikan dengan mengonsumsi kacang-kacangan, kacang kedelai, tempe, tahu, dan produk kacang lainnya.

Untuk mendapatkan diet vegan yang sehat, sebaiknya:

  • Makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran yang bervariasi setiap hari.
  • Kamu dapat mendapatkan sumber karbohidrat dari kentang, roti, nasi, pasta, atau sumber karbohidrat berserat lain. Pilih sumber karbohidrat dari biji-bijian utuh jika ingin.
  • Ganti produk susu hewani dengan susu dari kacang kedelai. Pilih yang mengandung lemak dan gula rendah.
  • Juga makan berbagai kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein.
  • Pilih makanan dengan minyak tidak jenuh dan makan dalam porsi kecil.
  • Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda, setidaknya 8 gelas/hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/16/075812620/simon-cowell-langsing-berkat-diet-vegan-apakah-itu

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com