Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Kurangi "Ngemil" pada Masa Isolasi Pandemi Corona

Sayangnya, masa isolasi justru membuat kebanyakan orang memiliki kebiasaan ngemil yang lebih buruk daripada biasanya.

Kebiasaan ini tidak baik, terutama bagi orang-orang yang ingin menjaga berat badan ideal.

Nah, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kebiasaan ngemil selama masa isolasi mandiri.

1. Skenario "jika/maka"

Ahli gizi Tamara Willner menjelaskan, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi ngemil adalah dengan mengalihkan pikiran kita dari kebiasaan tersebut.

Caranya, dengan mempersiapkan diri jika menghadapi keinginan makan yang emosional dengan skenario "jika/maka".

"Contohnya, jika aku bosan dan merasa ingin membeli camilan tidak sehat, maka aku akan main teka-teki silang selama 10 menit," katanya kepada Express.co.uk.

Contoh lainnya adalah, jika aku merasa kesepian dan mulai mengidam keripik atau cokelat, maka aku akan menelepon teman untuk mengobrol singkat.

2. Menghindari makanan proses

Kita juga bisa mengatur pola kebiasaan ngemil dengan menghindari makanan ultra-proses, seperti keripik, biskuit, es krim, dan cokelat, di rumah.

"Daripada membeli camilan seperti itu, belilah camilan alami yang lebih sehat yang membuat kita tidak makan berlebih dan lebih kenyang," kata Tamara.

Beberapa camilan sehat yang direkomendasikan antara lain:

- Selai kacang tanpa pemanis.

- Dark chocolate (85 persen atau lebih).

- Buah berry beku.

- Yogurt alami.

- Zaitun.

- Kacang-kacangan.

- Biji-bijian.

- Telur.

- Keju tua dan lainnya.

3. Mengubah pola pikir

Ini juga menjadi hal penting jika kita ingin mengubah sebuah kebiasaan. Hindari melabeli makanan dengan kata-kata seperti "baik", "buruk", dan "dosa".

Hal itu bisa membentuk hubungan yang kurang baik dengan makanan dan menciptakan siklus kenyamanan makan yang berkelanjutan.

"Daripada melakukan hal itu, kita bisa mengklasifikasi makanan sebagai makanan yang bisa kita nikmati setiap hari dan makanan yang tidak bisa kita nikmati terlalu sering," ungkap dia.

4. "Ngemil olahraga"

Ngemil tak hanya bisa dilakukan untuk makanan, tetapi juga untuk olahraga.

"Ngemil olahraga" artinya kita melakukan olahraga singkat 1-2 menit sesering mungkin.

Kamu bisa melakukan olahraga sederhana, seperti jumping jacks, squat, lunge, lari di tempat, atau naik turun tangga beberapa kali.

Tamara menambahkan, meluangkan waktu olahraga tidak selalu harus mengambil banyak waktu kita dalam sehari, tetapi bisa dengan menyelipkannya di antara aktivitas harian.

"Misalnya, melakukan squat sambil menunggu air matang atau jogging di tempat sambil menghangatkan makanan," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/01/082711220/tips-kurangi-ngemil-pada-masa-isolasi-pandemi-corona

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com