Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mencoba Cuka Apel untuk Diet Langsingkan Tubuh

KOMPAS.com - Untuk meraih berat badan ideal dan mengatasi obesitas, semua cara mungkin akan dilakukan. Salah satu bahan yang banyak dicoba untuk menurunkan berat badan adalah cuka apel.

Bagaimana sebenarnya fakta di balik klaim cuka apel untuk diet? Intip di artikel ini.

Studi terkait manfaat cuka apel untuk diet masih terbatas. Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa mendukung klaim tersebut:

1. Cuka apel mengandung asam asetat

Cuka apel merupakan fermentasi apel yang mengantongi asam asetat sebagai kandungan kuncinya. Beberapa studi pada hewan menyebutkan, asam asetat memiliki potensi untuk mendukung diet penurunan berat badan.

Berikut ini potensi ‘cara’ asam asetat untuk menguruskan badan:

  • Meningkatkan metabolisme, yang juga dikaitkan dengan peningkatan pembakaran lemak
  • Mengurangi penyimpanan lemak di perut dan organ hati
  • Membakar lemak, sehingga mengurangi penumpukan lemak
  • Menekan rasa lapar

Walau terlihat menarik dan menggugah, hasil dari beberapa studi pada hewan di atas masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

2. Cuka apel dipercaya memberikan efek mengenyangkan

Salah satu klaim terkait cuka apel untuk diet adalah kemampuannya untuk meningkatkan rasa kenyang. Dengan memberikan sensasi kenyang, cuka apel berpotensi mengurangi asupan kalori kita.

Dalam sebuah riset kecil yang dimuat dalam Journal of the American Dietetic Association, kelompok responden yang mengonsumsi cuka apel berhasil menurunkan respons gula darah hingga 55% - sekitar satu jam setelah makan.

Responden tersebut juga pada akhirnya mengonsumsi kalori 200-275 lebih rendah di sisa hari tersebut.

Selain memberikan efek mengenyangkan, cuka apel juga dilaporkan memperlambat laju keluarnya makanan dari perut setelah dicerna.

Hanya saja, efek ini tidak bisa dimanfaatkan oleh orang yang menderita gastroparesis – yakni kondisi lamanya makanan di dalam perut akibat gangguan pergerakan otot pencernaan.

3. Cuka apel dilaporkan menurunkan lemak tubuh

Dalam sebuah riset yang dilakukan selama 12 minggu, ditemukan bahwa cuka apel menurunkan berat badan dan kriteria pendukung lain.

Studi ini melibatkan 144 orang Jepang dengan obesitas dan ada yang diminta untuk meminum 1 sendok teh cuka apel, 2 sendok teh cuka apel, atau minuman plasebo – setiap harinya.

Responden juga diminta untuk menjalani pola makan biasa dan membatasi konsumsi alkohol.

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi 1 sendok teh cuka apel berhasil menurunkan berat badan sebanyak 1,2 kg serta 0,7% lemak tubuh.

Sementara itu, kelompok yang mengonsumsi cuka apel sebanyak 2 sendok teh berhasil menurunkan berat badan hingga 1,7 kg, serta lemak tubuh hingga 0,9%.

Menariknya, kelompok plasebo mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,4 kg yang juga diiringi dengan bertambahnya lingkar pinggang.

Studi-studi di atas ini tentunya menggugah dalam hal manfaat cuka apel untuk diet. Namun, riset lanjutan tentu akan diperlukan untuk menguatkan premis ini.

Cara minum cuka apel untuk diet

Diet dengan cuka apel tentu menarik untuk dicoba di rumah, terlebih fermentasi apel ini juga memiliki manfaat kesehatan lain.

Kita bisa mencampurkannya dengan minyak zaitun sebagai salad dressing. Cuka apel menambah cita rasa pada sayuran hijau, timun, dan tomat dari salad.

Cuka apel juga bisa dicampurkan dengan air untuk kemudian diminum. Batas aman cuka apel untuk dicampurkan ke air yakni 1-2 sendok makan saja dalam satu hari.

Namun, kita harus membagi dosis ini menjadi 2-3 bagian dalam sehari agar tak menimbulkan efek membahayakan. Larutan cuka apel dengan air tersebut bisa diminum sebelum makan.

Jangan mengonsumsi cuka apel melebihi batas aman di atas. Sebab, berlebihan dalam meminum cuka apel berisiko memicu pengikisan enamel gigi. Mengonsumsinya terlalu banyak juga dapat menimbulkan mual.

Cuka apel juga tidak bisa diminum tanpa melarutkannya ke air. Meminumnya tanpa air dapat ‘membakar’ mulut dan kerongkongan.

Cuka apel untuk diet bisa dicoba untuk mengendalikan berat badan. Namun, konsumsinya harus sebatas 1-2 sendok makan sehari dan tidak boleh berlebihan. Mengonsumsi cuka apel pun tak diragukan lagi memiliki potensi manfaat kesehatan lain.

Pada akhirnya, diet menurunkan berat badan juga harus diiringi dengan pola makan yang sehat serta berolahraga dengan teratur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/03/133130820/tips-mencoba-cuka-apel-untuk-diet-langsingkan-tubuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com