BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prodia
Salin Artikel

Cerita Penurunan Berat Badan 120 Kg dari Lelaki Penikmat Salad

Lelaki yang kala itu berusia 34 tahun, terlihat besar dengan berat badan lebih dari 216 kilogram.

Di masa itu, dia harus menyewa skuter demi mobilitas di dalam kawasan taman hiburan tersebut. Sebab, berjalan kaki menjadi tantangan yang amat melelahkan bagi Scott.

Pengalaman sederhana itulah yang kemudian menjadi awal perubahan besar dalam hidup dia. 

"Saya berpikir, 'saya harus mengubah ini untuk keluarga saya'," kata Scott.

Sepanjang hidupnya, Scott mengaku selalu ingat dengan citra dirinya sebagai anak yang gendut.

"Aku merasa sangat malu. Aku selalu naik turun dalam hal berat badanku, tetapi aku tahu bahwa apa yang kulakukan bukanlah yang terbaik untuk keluargaku," sebut dia.

Scott memulai perjalanan panjang dalam hal pemangkasan berat badan, dengan melakukan operasi lengan lambung, prosedur bariatrik yang menghilangkan 75-80 persen lambung.

Tindakan yang dia jalani pada tahun 2014 itu memangkas berat badannya hingga 59 kilogram.

Namun setelah itu dia "mentok" dan tak dapat mengurangi berat badannya, hingga selalu bertahan di kisaran 159 kilogram.

Ketika istrinya menemukan sebuah produk smoothie protein di tahun 2015, Scott memutuskan untuk mencoba produk tersebut juga.

"Kamu tidak tahu kamu tidak merasa baik, sampai kamu mulai merasa lebih baik," kata dia.

Usaha diet dan asupan produk smoothie  itu membuatnya mampu memangkas berat badan hingga sekitar 45 kilogram.

Nah, saat Scott menyadari bahwa memusatkan perhatian pada kebutuhan nutrisi tubuh bisa meningkatkan tingkat energi, ia lantas mulai bereksperimen dengan makanan yang membantu dia merasa energik dan puas.

Pilihannya jatuh pada salad untuk makan siang sebagai cara kesukaannya demi memasukkan sayuran, nutrisi, dan protein ke dalam tubuhnya.

Jadilah, makan siang di restoran Saladworks dekat kantornya, tempat ia bekerja sebagai insinyur jaringan, menjadi rutinitas harian bagi dia yang sekarang berusia 42 tahun.

"Fokus saya adalah benar-benar untuk memastikan bahwa apa yang saya masukkan ke dalam tubuh saya adalah 100 persen yang dibutuhkan tubuh untuk menopang diri saya."

"Saya lalu mencari restoran di mana saya bisa dengan mudah mengambil salad saat istirahat makan siang."

Selama enam bulan terakhir, Scott makan salad hampir setiap hari, sambil mempertahankan rutinitasnya untuk menyantap shake, smoothie, dan protein bar sepanjang hari.

"Saya mencoba untuk tetap di bawah 200 kalori untuk camilan, tetapi dengan setidaknya 15 gram protein," kata dia.

Setelah menambahkan salad setiap hari ke dalam menunya, Scott berhasil menambah penurunan berat badannya hingga 18 kilogram.

Capaian itu membawanya mampu memangkas berat badan total sekitar 120 kilogram dari berat awalnya dulu.

Pesanan salad favorit Santarlas adalah yang sederhana untuk dibuat di rumah dan dimulai dengan menemukan keseimbangan yang baik antara sayuran padat nutrisi dan protein sehat.

"Bagi saya, saya suka campuran salad, dan mengandung vitamin tinggi," kata dia.

"Kemudian campur protein seperti ayam dan kalkun karena santapan ini rendah kalori tetapi tinggi protein," sambung dia.

"Saya selalu menambahkan raspberry vinaigrette karena memberi banyak rasa dan rendah kalori," lanjut Scott.

"Kamu juga bisa menyantap brokoli atau wortel, tapi itu terserah kamu," cetus dia.

Yang tak kalah penting, ayah yang sibuk dengan anak-anak yang sekarang berusia 18-23 tahun, juga bekerja sebagai pelatih pribadi.

Dia pun berkomitmen untuk latihan selama 45 menit, meliputi latihan beban, kardio intensitas tinggi, dan berlari, setiap hari.

"Jika kamu bertanya apakah ketika berusia 18 tahun saya pernah berlatih? Saya akan menertawakan kamu, karena gym itu bukan tempat di mana kamu bakal melihat saya."

Scott menyebut, apa yang dijalaninya saat ini merupakan perubahan besar dalam gaya hidupnya yang dulu.

Dari sosok yang benar-benar tidak sehat, dia berubah menjadi orang yang memahami nutrisi dan berkembang hingga bisa membantu orang lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/28/154617820/cerita-penurunan-berat-badan-120-kg-dari-lelaki-penikmat-salad

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com