Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turun 20kg dalam 5 Bulan dengan Mengontrol Porsi Makan

KOMPAS.com - Hrish Thota (40) merasakan staminanya terus menurun seiring dengan berat badannya yang terus bertambah. Pria asal Bengaluru, India ini pernah mencapai berat badan 90kg dengan tingginya yang hanya 172 cm.

Selain stamina menurun, ia melihat perutnya semakin besar. Di titik itu ia merasa periode lockdown saat pandemi ini menjadi momen untuk menurunkan berat badannya.

Dalam waktu lima bulan, berat badannya turun hingga 20kg. Apa rahasianya?

Thota ternyata hanya melakukan perubahan besar dalam porsi makannya dan berupaya menerapkan pola makan sehat. Ia menghindari gula dan produk susu.

Ketika perjalanan kebugaran itu dimulai, Thota juga sudah sembilan bulan tidak minum alkohol.

"Tiga hal ini sangat berpengaruh terhadap penurunan berat badanku," katanya, seperti dilansir Times of India.

Melakukan diet puasa selama lebih dari 14 jam membantunya untuk mengurangi porsi makan dengan sangat signifikan.

Biasanya,Thota akan berpuasa mulai pukul 20.00 hingga hari berikutnya pukul 10.00, totalnya mencapai 14 jam. Waktu sarapannya adalah pukul 10.00, makan siang 13.30 dan makan malam 18.30.

"Selama menjalani intermittent fasting, aku hanya akan minum kopi hitam pukul 22.00 sebelum tidur dan teh hijau pukul 08.00 setelah bangun pagi," ujarnya.

Berikut contoh pola makan yang diterapkan Thota:

- Sarapan: masala omelette dengan roti gandum atau millet dosa (makanan India).

- Makan siang: porsi kecil nasi merah dengan semangkuk kari.

- Makan malam: dua chapati (makanan India) dengan semangkuk kari.

- Makanan sebelum olahraga: kopi hitam.

- Makanan setelah olahraga: dua omelette dan segelas teh hijau.

Olahraga tambahan

Melihat jenis makanan Thota dalam sehari, tampaknya diet yang dilakukannya tidak terlalu berat untuk dijalani. Meski begitu, ia mengimbangi pola makannya dengan jalan kaki setiap hari serta olahraga tambahan.

"Aku jalan kaki 5km setiap harinya sehingga total 60 menit kuhabiskan untuk olahraga," kata pria yang berprofesi sebagai digital marketing manager itu.

Thota tetap memiliki cheat days. Tapi bukan berarti ia kalap di hari-hari tersebut. Pada cheat days, ia mengonsumsi setengah mangkuk nasi untuk membuat kari yang dikonsumsinya menjadi lebih nikmat.

Rutinitas sehat ini akan dijalaninya dalam jangka waktu yang panjang. Thota berharap dalam 10 tahun ke depan ia bisa punya perut yang rata.

Istri dan anaknya yang berusia 7 tahun adalah motivasi terbesarnya. Menurut Thota, mereka bahkan menyadari sekecil apapun perubahan dari berat badan yang dimiliknya dan terus memberikan motivasi.

Setelah berhasil menurunkan bobot 20kg, Thota menyadari bahwa kekuatan sebenarnya adalah pada pikiran masing-masing individu.

"Selama kita bisa mengontrol godaan dan rasa lapar, kita pasti akan keluar sebagai pemenang," ungkapnya.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/10/152255020/turun-20kg-dalam-5-bulan-dengan-mengontrol-porsi-makan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com