Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pangeran Charles Ternyata Sarapan Makanan yang Sama Setiap Hari

KOMPAS.com - Pangeran Charles dikenal sebagai sosok yang cukup suka memilih-milih. Menjadi bangsawan sejak lahir, putra sulung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip selalu memiliki hal-hal yang lebih baik dalam hidup dan ia senang menikmati banyak hal.

Meski begitu, tidak semua aspek dalam hidupnya selalu lebih "wah" dari orang-orang biasa. Charles pada kenyataannya punya satu menu sarapan kesukaan, dan menu itu sama setiap harinya.

Bersama dengan teh dan buah-buahan, Pangeran Wales juga gemar sarapan telur rebus yang lembut.

“Telurnya harus direbus selama tepat empat menit. Tidak pernah apa pun selain telur itu. Saya selalu mendidihkan tiga panci, dengan durasi menit kematangan berbeda, hanya untuk amannya," ungkap mantan koki pribadi Charles, Mervyn Wycherley menjelaskan kepada The Guardian.

Dilansir CheatSheet, dalam buku" On Royalty", Jeremy Paxman menguatkan cerita Wycherley itu. Paxman menulis, karena stafnya tidak pernah yakin apakah telur itu punya tingkat kematangan yang tepat dan memuaskan, maka serangkaian telur dimasak dan ditata dalam deretan angka.

Jika pangeran merasa bahwa nomor lima terlalu encer, dia bisa mengetuk telur rebus nomor enam atau tujuh.

Karena tidak pernah tahu kapan mereka memasak telur yang sempurna, para staf kerajaan terpaksa membuang lusinan telur setiap pagi untuk menyiapkan sarapan Charles.

Pada tahun 1995, mantan pengurus rumah tangga kerajaan, Wendy Berry menulis di "The Housekeeper’s Diary", setelah berburu seharian, Charles biasanya diundang ke rumah sesama pemburu untuk minum teh.

Namun, kadang-kadang ia mengundang orang yang ditemuinya di lapangan kembali ke Highgrove (kediaman Charles) untuk mengambil telur rebus dan wiski.

"Jika ini terjadi, detektifnya akan menelepon melalui seluler untuk memberi kami peringatan sebelumnya tentang jumlah yang diharapkan."

"Ia tahu bahwa Charles ingin telurnya dimasak selama waktu tertentu dan bahwa Mervyn biasanya membawa beberapa panci saat bepergian untuk memastikan bahwa paling ada tidak satu wadah yang sempurna. Yang lainnya dibuang," tulis Berry.

Meski begitu, pihak kerajaan selalu membantah banyaknya limbah makanan ini dengan mengatakan bahwa cerita tentang banyak telur yang direbus itu tidak benar.

Sementara itu, meskipun Charles menyukai sarapannya setiap pagi, dia tidak pernah makan siang.

Hal itu juga ditulis di dalam buku Sally Bedell Smith yang berjudul "Prince Charles: The Passions and Paradoxes of an Improbable Life via USA Today".

"Dia memiliki segenggam benih gandum dan biji-bijian sereal yang dicampur khusus, dengan madu dan diawetkan di atas nampan perak, beberapa potong buah, dan teh. Dia tidak pernah makan siang," kata Smith.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/15/084500620/pangeran-charles-ternyata-sarapan-makanan-yang-sama-setiap-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com