Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Jarak Waktu Ideal antara Makan Malam dan Tidur?

Jika kamu punya kebiasaan tersebut, segeralah hentikan.

Ketahuilah bahwa makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur bisa mengganggu tidur, terutama jika makan terlalu banyak atau makanan yang dikonsumsi memicu heartburn.

Berbaring setelah makan dapat menyebabkan gejala refluks, yang menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut.

Beberapa orang menggambarkan kondisi ini sebagai "sendawa makanan".

Makanan pedas dan asam, seperti jeruk dan tomat, mungkin akan sangat mengganggu.

Sementara itu, alkohol, cokelat, dan bahkan peppermint juga dapat memperparah heartburn dan refluks.

Selain itu, kafein dalam kopi, teh, pop soda, minuman berenergi, dan cokelat juga harus dihindari jelang waktu tidur.

Sebab, kafein dapat memblokir adenosin, bahan kimia yang membuat kita mengantuk. Jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, minuman atau makanan mengandung kafein dapat menyebabkan insomnia.

Konsumsi kopi atau teh jelang waktu tidur juga bisa meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari. Kondisi ini disebut sebagai nokturia.

Tidak semua orang sensitif terhadap kafein, tetapi jika tubuhmu sensitif, pertimbangkan untuk membatasi konsumsinya hanya di pagi hari saja.

Untuk itu, kita disarankan untuk tidak langsung tidur setelah makan.

Namun, camilan ringan secara umum tidak bermasalah.

Sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal Nutrients menyimpulkan bahwa camilan kecil, yakni dengan 150 kalori atau kurang, bahkan mungkin bermanfaat untuk sintesis protein otot dan kesehatan kardiometabolik.

Jarak waktu makan dan tidur
Jika memang berbaring setelah makan bisa memicu berbagai dampak buruk terhadap kesehatan, berapa jarak waktu ideal antara makan malam dan tidur?

Menurut Verywell Health, sebagai pedoman umum, ahli gizi akan memintamu untuk menunggu sekitar tiga jam antara waktu makan terakhir dan waktu tidur.

Waktu tersebut memungkinkan pencernaan bekerja dengan optimal dan memindahkan isi perut ke usus kecil.

Hal ini dapat mencegah masalah seperti heartburn di malam hari atau insomnia.

Sedangkan menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Gasteoenterology, pasien dengan GERD dianjurkan untuk menunggu tiga jam setelah makan sebelum berbaring.

Setelah makan, kamu bisa terlebih dahulu melakukan aktivitas ringan, seperti mencuci piring, atau membersihkan dan merapikan rumah.

Berjalan kaki ringan setelah makan juga diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk memperlancar pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, mengelola gula darah, meregulasi tekanan darah dengan lebih baik, serta memicu penurunan berat badan.

Namun, bukan berarti jogging atau lari adalah pilihan yang lebih baik.

Olahraga terlalu intens setelah makan malah bisa menyebabkan sakit perut.

Tubuh setiap orang akan merespons secara berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pastikan kamu menjaga intensitasnya tetap rendah.

Lakukan jalan kaki santai selama 10 menit setelah makan bisa membantu Anda mendapatkan manfaat kesehatan sekaligus menurunkan risiko efek samping.

Jika Anda kerap mengalami masalah pencernaan setelah waktu makan, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi perubahan pola hidup dan pengobatan yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/08/202655820/berapa-lama-jarak-waktu-ideal-antara-makan-malam-dan-tidur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com