Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ghosting Generasi Digital, Tak Melulu soal Asmara

ISTILAH ghosting mendadak jadi bahan pembicaraan semesta internet di Nusantara. Ghosting diambil dari Bahasa Inggris yang berarti berbayang.

Dalam Bahasa Indonesia, ghosting merupakan tindakan mengakhiri sebuah hubungan secara mendadak dan memutuskan komunikasi tanpa penjelasan.

Perilaku ghosting umumnya terjadi dalam social media. Tindakan ini dapat merugikan sebelah pihak yang menjadi korban ghosting.

Psikolog Meity Arianty STP, MPsi mengatakan bahwa ghosting merupakan salah satu fenomena kencan modern yang mana salah satu pihak mendadak hilang tanpa kabar atau kata-kata yang jelas.

Hal ini sering terjadi pada anak muda. Pasangan mereka yang secara tiba-tiba menghilang dan tidak membalas pesan tanpa penjelasan apa pun termasuk dalam perilaku ghosting.

Perilaku tersebut tentu dapat membuat sang kekasih bingung, kesal, maupun sedih. Mereka akan bertanya-tanya tentang apa salah mereka sehingga diperlakukan seperti itu.

Perilaku ghosting dalam hubungan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Meskipun ghosting identik dilakukan oleh pria, namun menurut survei wanita juga kerap melakukannya.

Dalam beberapa kasus, ghosting sering kali menjadi cara pemutusan suatu hubungan. Namun, cara putus hubungan dengan melakukan ghosting terkesan tidak sehat karena dapat menyakiti sebelah pihak. Baik itu hubungan romantis, pertemanan, maupun keluarga, hal tersebut dapat membawa ketidaknyamanan terhadap korban.

Contoh perilaku ghosting adalah saat seseorang kekasih tiba-tiba tidak membalas pesan ataupun mengangkat telepon dan tidak mengabari.

Hal itu dilakukan secara tiba-tiba sehingga pihak lainnya yang menjadi korban pun tidak mengetahui alasan yang sebenarnya.

Tidak hanya dalam hubungan romantis, ghosting pun kerap kami temukan dalam hubungan sehari-hari. Misalnya, seseorang teman kuliah yang tiba-tiba tidak membalas pesan ataupun datang saat sedang mengerjakan tugas kelompok. Dengan begitu, pengerjaan tugas kelompok dapat terhambat dan merugikan anggota kelompok yang lainnya.

Belakangan ini ghosting menjadi viral di media sosial, netizen ramai berkomentar tentang ghosting yang dilakukan salah satu tokoh terkenal saat ini.

Dari potret media sosial, ghosting dilakukan dengan meninggalkan pasangan tanpa kabar, sehingga pasangan yang ditinggalkan merasa kehilangan tanpa pesan apa pun. Perilaku yang dianggap ghosting oleh beberapa kalangan menilai kritik dan dukungan bagi kedua belah pihak.

Ada berbagai macam alasan seseorang melakukan ghosting. Satu alasan yang dapat menjadi penyebab seseorang melakukan ghosting adalah pelaku mungkin saja mau mengakhiri suatu hubungan, namun takut menyakiti perasaan sang korban. Kemungkinan lainnya adalah pelaku tidak ingin berkomitmen dalam hubungan tersebut.

Alasan lainnya adalah mungkin saja pelaku merasa tidak ada lagi yang perlu dibahas atau mungkin pelaku merasa tidak nyaman dengan situasi yang sedang dialami.

Si pelaku juga mungkin menemukan orang lain yang lebih menarik dan ingin mengakhiri hubungan dengannya.

Namun, jika ingin berpikiran positif, mungkin saja pelaku ghosting sedang sibuk sehingga tidak sempat membalas pesan ataupun mengabari sang korban.

Jika dipikirkan, ada banyak alasan seseorang melakukan ghosting. Adapun alasan-alasan yang wajar dan dapat diterima serta dimaafkan seperti sedang sibuk atau sedang ingin memiliki waktu sendiri.

Ada juga alasan-alasan yang sulit dimaafkan seperti melakukan ghosting karena menemukan orang lain yang lebih menarik dan sudah tidak ingin mempertahankan hubungan dengan seseorang.

Namun, yang terpenting adalah efek yang dihasilkan oleh tindakan ghosting tersebut.

Apakah dengan mengalami perilaku ghosting oleh seseorang, sang korban ghosting akan dirugikan dan merasa tidak nyaman? Apakah ghosting merupakan tindakan yang jahat menurut kalangan anak muda?

Tipe kepribadian orang yang menghindar atau mereka yang ragu untuk membentuk keterikatan dengan orang lain sering kali karena kepercayaan atau ketergantungan, orang dengan tipikal kepribadian seperti ini sering menggunakan metode ini untuk memulai perpisahan.

Keterkaitan ini biasanya dihubungkan apabila Anda memiliki masalah kepercayaan diri maka ghosting akan memperparah kondisi mental Anda.

Perasaan bersalah hingga bertanya-tanya korban ghosting tentu akan memengaruhi psikologisnya, tindakan menghilang/ghosting ini sangat menyakitkan dan merugikan apabila hubungan Anda dengan orang tersebut sudah semakin serius.

Ghosting yang terjadi pada ranah virtual kerap dialami generasi digital. Berikut alasan mengapa seseorang melakukan ghosting

  1. Sulit menyampaikan keinginannya
  2. Tidak mau berkomitmen
  3. Terlalu sibuk
  4. Tidak ingin menyakiti perasaan pihak lain
  5. Merasa tidak ada lagi yang perlu dibahas

Biasanya orang yang melakukan ghosting tidak memikirkan efek yang akan diterima oleh korbannya.

Wendy Walsh, profesor psikologi dari California State University, menjelaskan bahwa ada empat level dari tindakan ini. Semakin dalam hubungan yang dijalin, akan semakin tinggi levelnya.

Setiap kadar di setiap hubungan bisa memengaruhi mental seseorang, intensitas hubungan dan kontak fisik menjadi salah satu yang berpengaruh.

Sikap ghosting sendiri sudah cukup populer beberapa tahun terakhir karena mulai banyak orang yang mengaitkan perihal ini dengan menghilang atau sikap orang yang tiba-tiba sulit diterima orang lain untuk mengistirahatkan diri dari social media.

Dalam hal ini, yang terjadi ada komunikasi interpersonal sebagai makhluk sosial karena pastinya manusia saling membutuhkan sama lainnya.

Ada banyak komunikasi yang terjadi, salah satunya komunikasi antarpribadi. Dengan begitu, ada pertukaran informasi, ada kerja sama sampai memahami orang lain.

Bila ghosting dilakukan banyak pihak, yang akan dirugikan bukan hanya dari sisi hubungan dengan pasangan Anda, melainkan juga orang lain seperti teman dan partner kerja.

Dirugikan bisa terjadi dari segi waktu yang sudah diberikan oleh orang lain karena ghosting memiliki banyak makna.

Karena banyak kekurangan dibandingkan kelebihannya, jadi bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini? Apa tetap ingin melanjutkan atau tetap ingin melakukannya dalam jangka waktu lama?

Solusi yang tepat bila sudah terindikasi ghosting adalah jangan salahkan dirimu dan jangan biarkan perilaku orang lain memengaruhi pikiran dan hidup kita.

Karena, melupakan ghosting juga baik untuk dirimu sendiri, demi melindungi diri dari hal yang merugikan diri dan orang lain.

Terimalah situasi apa adanya, mencoba mengikhlaskan hubungan yang kandas, bahkan sebelum dimulai tanpa mencoba mencari-cari pembenaran atas tindakannya.

Milikilah komitmen dalam menjalin hubungan, dan memahami risikonya. Tetapkan batasan terlebih dahulu, jangan menyalahkan diri sendiri. Untuk mengabaikan ghosting dari orang lain, habiskanlah waktu bersama teman atau keluarga.

Ghosting adalah hal yang tidak mengenakkan dan orang tidak sukai karena kabar yang hilang di sekitar Anda, untuk setiap hubungan yang dijalani khususnya asmara.

Sebelum menjadi korban ghosting, jangan menaruh harapan sebelum memastikan keseriusannya. Kepedulian dan rasa nyaman yang diberikan, belum tentu menunjukkan keseriusan ke jenjang pernikahan.

Ingatlah bahwa segala sesuatu yang datang dan pergi tidaklah kekal, termasuk kesedihan yang dialami. Fokuslah melakukan hal-hal yang membuat bahagia.

Bangun pikiran positif karena pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu. Pikirkan yang positif, hal ini akan membantu melangkah melakukan hal-hal baik.

Dalam membangun sebuah hubungan, jangan berekspektasi atau mengharapkan hubungan berjalan sesuai dengan rencana yang diinginkan.

Jalanilah secara tulus dan baik karena bila berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan, rasa kecewa pun akan muncul.

Rasa kesedihan dan ketidakpuasan akan muncul sehingga membuat seseorang yang berada di sekitar Anda merasa tidak nyaman atau terganggu, dan berakibat orang tersebut melakukan ghosting terhadap pasangannya.

Lebih baik juga untuk mengintrospeksi diri dalam menjalin sebuah hubungan, mulailah mengerti akan satu sama lain, melengkapi satu sama lain.

Jangan kecewa atau berkecil hati dalam mengambil tindakan yang sudah terjadi serta berusaha berpikir positif agar hasil yang telah dilakukan memuaskan hati dan pikiran.

Farras Natasya, Chelsea Erwan, Jessica Audri
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Sinta Paramita
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/11/154147720/ghosting-generasi-digital-tak-melulu-soal-asmara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke