Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak yang Muncul Saat Kebutuhan Sosial-Emosional Anak Tak Terpenuhi

Kompas.com, 13 Desember 2025, 07:30 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Kebutuhan sosial-emosional merupakan fondasi penting dalam tumbuh kembang anak. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan untuk merasa dicintai dan diterima, rasa aman, kebutuhan akan pengakuan dan pujian, serta kebutuhan sosial atau berinteraksi dengan teman sebaya.

Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, dampaknya dapat muncul dalam berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari emosi, perilaku, hubungan sosial, hingga kesehatan mental.

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Ayank Irma, mengatakan jika kebutuhan sosial-emosional anak tidak terpenuhi efeknya bahkan bisa bersifat luas dan memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan.

Menurut Ayank, emosi berperan sebagai penggerak perilaku anak, sehingga ketika kebutuhan emosinya tidak terpenuhi, cara anak bereaksi terhadap lingkungan sehari-hari ikut terpengaruh.

“Kalau kita bicara emosional itu kan ibaratnya adalah sebuah bensin yang menggerakkan sebuah perilaku,” jelasnya  dalam acara grand opening Playclub by Buumi di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

Baca juga: Australia Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Medsos, Ini 7 Dampak Positifnya

Anak sulit bekerja sama dan berempati

Tidak terpenuhinya kebutuhan sosial-emosional dapat menghambat kemampuan anak menjalin relasi sehat dengan teman sebaya maupun orang dewasa.

Ayank menekankan pentingnya interaksi langsung, karena di situlah anak belajar kerja sama, bergiliran, empati, dan mengelola konflik.

“Dengan kebersamaan teman sebaya, sudah pasti akan terlatih bagaimana caranya untuk kooperatif, kompetitif, sabar, teamwork,” tuturnya.

Sebaliknya, anak yang kebutuhan sosial-emosionalnya tidak terpenuhi cenderung lebih egois, kesulitan memahami perspektif orang lain, dan bingung menghadapi situasi sosial baru.

“Kalau enggak, ya sudah pasti anak itu bisa tumbuh salah satunya jadi  egois,” kata Ayank.

Baca juga: Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Risiko gangguan perkembangan dan kesehatan mental

Dampak yang lebih serius dapat muncul jika kebutuhan sosial-emosional tidak terpenuhi dalam jangka panjang. Ayank menyebut bahwa beberapa gangguan kesehatan mental dapat berakar dari kurangnya latihan emosional sejak dini.

“Mungkin yang lebih fatal lagi, mungkin gangguan-gangguan kesehatan mental  misalnya NPD, itu karena memang kurang latihan-latihan emosional,” ujarnya.

Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada kemampuan emosi, tetapi juga kualitas hidup anak secara menyeluruh.

“Kalau gangguan itu, kualitas hidup anaknya enggak bagus,” tegas Ayank.

Anak berpotensi kesulitan menjalin hubungan baik dalam pertemanan, orangtua, hingga masalah penyesuaian diri di lingkungan sekolah.

Baca juga: Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog

Minimnya stimulasi membuat anak sulit mengatur emosi

Di samping itu, orangtua perlu mengingat bahwa stimulasi bagi anak sangatlah penting, terutama karena gerak tubuh memiliki peran besar dalam regulasi emosi anak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau