JAKARTA, KOMPAS.com – Perasaan bersalah sering kali menjadi emosi yang diam-diam mengiringi peran ibu dalam keseharian. Padahal, menurut psikolog, rasa bersalah tersebut tidak muncul tanpa sebab dan bisa dipicu oleh berbagai faktor yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar menjelaskan, pemicu rasa bersalah pada ibu sangat beragam dan tidak selalu berkaitan dengan kesalahan besar.
Berikut ini sejumlah faktor yang kerap memicu rasa bersalah pada ibu saat merawat anak.
1. Masalah sehari-hari dalam pengasuhan
Farraas menjelaskan, situasi sederhana dalam keseharian bisa menjadi sumber rasa bersalah bagi ibu. Ketika anak menolak makan, sulit tidur, atau menunjukkan perilaku yang dianggap tidak sesuai, ibu kerap menyalahkan dirinya sendiri.
Baca juga: Ketika Ibu Mertua Jadi Penopang Terkuat Ibu Bekerja
“Semua hal sebenarnya bisa memicu rasa bersalah, dari sesimpel anak enggak mau makan,” kata Farraas saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Selatan, (10/12/2025).
Dalam banyak kasus, ibu menganggap kondisi tersebut sebagai cerminan langsung dari kualitas pengasuhan yang ia berikan. Padahal, perilaku anak bisa dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk fase perkembangan yang sedang dijalani. Namun, perasaan bersalah sering kali muncul lebih dulu sebelum ibu sempat memahami konteksnya.
2. Anak mengalami kondisi kesehatan tertentu
Rasa bersalah juga sering muncul ketika anak sakit. Dalam situasi ini, ibu cenderung mempertanyakan keputusan-keputusan yang telah diambil sebelumnya, mulai dari pola makan, kebersihan, hingga rutinitas anak.
“Selain hal-hal sehari-hari bisa juga sampai hal-hal yang mungkin lebih besar seperti ketika anak sakit,” ungkap dia.
Menurut Farraas, kondisi seperti ini termasuk pemicu besar karena menyentuh aspek emosional terdalam seorang ibu.
Ketika anak tidak dalam kondisi sehat, ibu kerap merasa gagal melindungi atau menjaga anak dengan maksimal, meskipun sebenarnya banyak faktor di luar kendali.
Baca juga: 4 Tips Bonding dengan Anak bagi Ibu Bekerja
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta Selatan, (10/12/2025).3. Keterbatasan waktu bersama anak
Salah satu faktor yang paling sering dirasakan ibu adalah rasa bersalah terkait ketersediaan waktu. Kesibukan pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga tanggung jawab lain membuat ibu merasa tidak cukup hadir untuk anak.
“Banyak juga yang merasa bersalah soal ketersediaan waktu, biasanya ibu merasa enggak banyak menghabiskan waktu sama anak,” ungkap Farraas.