Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penderita Diabetes Perlu Perencanaan Puasa untuk Cegah Komplikasi

KOMPAS.com - Penderita diabetes dianjurkan menjaga asupan makanannya selama bulan Ramadhan agar terhindar dari risiko retinopati diabetik.

Diabetes menjadi salah satu penyakit mematikan karena kerap memicu komplikasi. Kadar gula yang tidak stabil karena pola makan yang berubah bisa menyebabkan kerusakan organ dalam.

Kondisi ini membuat ibadah puasa memiliki risiko tersendiri bagi penderita diabetes. Perubahan pola makan selama bulan Ramadhan bisa memicu kenaikan kadar gula dalam darah.

Untuk itu, perencanaan berpuasa menjadi kunci bagi penderita diabetes agar tetap bisa menjalankan ibadah puasa dan terhindar dari risiko penyakit lanjutan lainnya.

Dr. Suharko Soebardi, SpPD - KEMD, Internist layanan kesehatan JEC Eye Hospitals and Clinics, menyebutkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter ahli agar kondisi penderita terus terpantau.

Tujuannya termasuk memastikan sejauh mana batasan berpuasa yang memungkinkan. Ia menilai perencanaan puasa seseorang sangat krusial dan individual sehingga tidak bisa disamakan.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan modifikasi porsi apa pun termasuk dosis obat berdasarkan hasil pemeriksaan.

"Selain itu, monitoring gula juga perlu lebih sering dilakukan," jelasnya dalam sesi diskusi daring bertajuk Pengaruh Puasa Ramadan pada Kesehatan Mata dan Pengidap Diabetes pada Selasa (27/04/2021).

Salah satu komplikasi yang paling dikhawatirkan adalah kebutaan yang diakibatkan kadar gula tak terkontrol.

Dr. Martin Hertanto, SpM, Medical Retina, Vitreo-Retina, and Cataract Specialist di JEC Eye Hospitals and Clinics mengatakan secara umum puasa tidak memberikan pengaruh pada kondisi bola mata.

Hanya saja kita perlu waspada terhadap potensi gangguan mata termasuk retinopati diabetik yang kerap menyerang kalangan berusia produktif.

Penyakit ini bisa muncul jika kita lalai menjaga kadar gula dalam tubuh selama berpuasa.

WHO menyebut retinopati diabetik sebagai lima besar penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah/diobati.

Catatan organisasi kesehatan dunia tersebut menyebutkan penyakit ini menyerang 3,9 juta orang di seluruh dunia.

Penyebabnya kadar gula yang tak terkontrol dalam jangka panjang sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Penyakit ini terbagi menjadi dua tipe yaitu nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR) dan proliferative diabetic retinopathy (PDR).

NPDR merupakan tahapan awal yang menyebabkan terjadinya sedikit kebocoran pada pembuluh darah.

Sedangkan PDR adalah tahapan lebih lanjut yang bermula dari tumbuh pembuluh darah baru di retina (neovaskularisasi) yang mudah pecah dan mengalami pendarahan.

"Apabila tidak terdeteksi sejak dini, retinopati diabetik bisa menyebabkan pendarahan dan robekan pada retina sehingga menimbulkan gangguan pandangan, seperti berbayang atau munculnya bercak hitam, bahkan sampai kebutaan," jelasnya.

Karena itu, ia menyarankan melakukan pemeriksaan retina setidaknya setahun sekali untuk memastikan kondisi mata khususnya bagi pengidap diabetes.

Risiko komplikasi mata akibat penyakit diabetes cukup tinggi. Karena itu perlu pemeriksaan berkualitas untuk memastikan kondisinya.

Untuk kebutuhan ini, layanan kesehatan mata JEC Eye Hospitals & Clinics memiliki Diabetes Education & Care yang komprehensif, baik untuk penanganan diabetes. Selain itu, layanan ini juga bermanfaat untuk pengontrolan gizi dan kesehatan mata pasien penderita diabetes.

Layanan ini termasuk konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, konsultasi dan edukasi gizi dan obat, laboratorium khusus dan ruang perawatan kaki.

Fasilitas ini juga memiliki jajaran tenaga kesehatan mumpuni dengan teknologi terkini dan sistem pendukung unggulan.

Untuk pemeriksaan retina, disediakan JEC Sentra Retina sebagai pusat perawatan spesialisasi retina pertama di Indonesia.

Layanan ini dilengkapi peralatan medis dan bedah yang lengkap, yaitu Complete Vitreoretinal Surgical Set berikut Transconjuctival Sutureless Vitrectomy (TSV), Micro-Endoscopy, Indirect Laser, Photo Dynamic Therapy (PDT), Diode and Yag Laser, Argon dan beberapa jenis alat medis lain.

JEC Sentra Retina juga menjadi institusi kesehatan mata satu-satunya di Indonesia yang mempunyai fasilitas diagnostik dan pengobatan mutakhir berupa Heidelberg Retinal Tomography (HRT).

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/28/075400720/penderita-diabetes-perlu-perencanaan-puasa-untuk-cegah-komplikasi

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com