Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Nanas Bikin Mulut "Lecet", Apa yang Harus Dilakukan?

Makan nanas memang kerap memunculkan sensasi tersebut. Ini seolah bertolak belakang dengan jargon yang menyebut buah baik untuk kesehatan. 

Kondisi ini ternyata muncul akibat adanya enzim yang dikenal dengan nama "bromelain", dan lalu memecah asam amino dan protein.

Kondisi ini yang membuat enzim yang diekstraksi tersebut bisa menjadi pelunak daging yang sangat baik.

Jadi bisa dibayangkan, apajadinya jika kandungan itu mengendap di dalam mulut? 

Bromelain bikin sakit?

Bromelain melalui lapisan lendir di bagian dalam mulut, kemudian bekerja pada protein yang terpapar di dalamnya.

Nah, enzim ini bisa mendatangkan pengaruh yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, berdasarkan sensitivitasnya.

Jadi, bisa jadi ada orang yang tak pernah bermasalah dengan mulutnya, ketika memakan buah nanas, dalam jumlah banyak sekalipun. 

Bagaimana mengatasinya?

Merendam nanas dalam waktu singkat di dalam air garam cepat dalam air garam, dipercaya dapat mengurangi pengaruh enzim tersebut.

Artikel yang dimuat di Science Meets Food mengklaim, natrium klorida terlarut mengganggu polaritas enzim.

Kondisi ini yang kemudian "mengguncang" protein, dan mengubah sifat strukturnya.

Michael Tunick, Ph.D., asisten profesor klinis seni kuliner dan ilmu makanan di Universitas Drexel di Philadelphia, Amerika Serikat mengungkap pandangannya kepada Food & Wine.

Tunick menyebutkan, garam memicu bromelain untuk mulai bekerja, sehingga pada saat nanas mencapai mulut, enzim tersebut telah dinonaktifkan.

Selain itu, mencelupkan nanas segar ke dalam larutan air asin adalah cara terbaik untuk memaksimalkan kontak antara garam dan bromelain. 

Namun belum ada banyak penelitian tentang seberapa banyak jumlah ideal garam yang dibutuhkan untuk memengaruhi bromelain.

Sebab, tidak semua nanas mengandung jumlah air, gula, atau bromelain yang sama.

Kendati demikian, merendam nanas dalam larutan garam tentu tidak merugikan.

Sebagai permulaan, selalu pastikan untuk membuang bagian tengah nanas, yang memiliki konsentrasi enzim tertinggi.

Panas juga akan menonaktifkan enzim, jadi memanggang mungkin bisa menjadi strategi yang baik -dan nanas panggang pun enak.

Terakhir, memasangkan buah dengan produk susu untuk pelapis lidah akan dapat membantu.

Yogurt, crème fraîche, dan produk serupa lainnya tidak hanya terasa melapisi langit-langit mulut, tetapi juga memberikan enzim protein lain untuk bekerja.

Selamat mencoba...

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/18/192104220/makan-nanas-bikin-mulut-lecet-apa-yang-harus-dilakukan

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com