Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Kali Minyak Goreng Boleh Dipakai Ulang untuk Memasak?

Kita biasa melakukannya demi alasan penghematan karena merasa sayang langsung membuangnya hanya setelah satu kali pakai.

Beberapa orang juga menggunakan minyak goreng berulang kali karena dirasa membuat rasa makanan lebih gurih.

Padahal, minyak jelantah tidak baik untuk kesehatan sehingga kita perlu mempertimbangkan kebiasaan ini.

Menggunakan minyak goreng berulang kali bisa dilakukan, asalkan...

Dikutip dari The Guardian, tidak ada aturan baku soal berapa kali minyak goreng bisa dipakai ulang untuk memasak.

Namun menggunakan minyak goreng berulang kali adalah tindakan yang masuk akal, terlepas harganya yang amat tinggi saat ini.

Hanya saja, ada sejumlah aturan yang sebaiknya diperhatikan jika kita berniat memanfaatkan minyak goreng semaksimal mungkin.

Pertama, pastikan suhu minyak tidak terlalu panas ketika digunakan pertama kali.

Misalnya minyak goreng malah menjadi gosong atau berasap karena suhu kompor yang terlalu tinggi.

Setiap jenis maupun merek minyak goreng biasanya memiliki ambang batasnya sendiri sehingga dianggap terlalu panas dan tidak layak dipakai ulang.

Setelah penggorengan pertama, biarkan minyak sampai suhunya benar-benar turun.

Kemudian, saring minyak goreng bekas melalui saringan halus dan kain tipis, sebelum menyimpannya dalam wadah tertutup di tempat gelap.

Kita bisa menggunakan toples kaca untuk menyimpan minyak goreng, seperti yang dilakukan banyak orang.

Namun Chetna Makan, juru masak berdarah India dari Inggris menyimpan minyak gorengnya di penggorengan yang ditutup dengan penutup untuk sementara waktu.

Ia lalu menyaringnya lagi sebelum digunakan untuk memasak di lain waktu.

“ Jika ada bahan di bagian bawah, itu akan menempel pada apa pun bahan segar yang Anda goreng," jelasnya.

Ia biasanya menggunakan minyak goreng itu hingga lima kali untuk menggoreng, dengan beberapa catatan.

Kondisi minyak goreng tersebut harus dalam keadaan baik, tidak boleh terlalu gelap, berbusa, atau memiliki sedimen lainnya.

Jika mulai berbau tengik maka artinya minyak goreng tersebut harus segera dibuang.

Jadi ada baiknya tidak memakai ulang minyak tersebut jika sebelumnya menggoreng ikan, daging atau bahan makanan dengan aroma khas lainnya.

Jangan sampai, tahu atau tempe yang kita goreng malah memiliki aroma ikan yang dimasak di hari sebelumnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/21/144710920/berapa-kali-minyak-goreng-boleh-dipakai-ulang-untuk-memasak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com