Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 4 Makanan yang Bisa Memperparah Penumpukan Lemak Punggung

Padahal, lemak juga bisa berkumpul  di area lain, seperti punggung.

Lemak punggung sendiri sedikit berbeda dengan lemak lain.

Menurut pakar kesehatan Molly Hembree, MS, RD, LD, lemak punggung terbentuk dari beberapa hal, seperti kebiasaan, genetik, dan distribusinya sebelumnya.

Kendati demikian, ada beberapa makanan yang berpotensi menambah berat badan dan membuat lemak di punggung makin menmpuk.

Berikut daftarnya, seperti dilansir dari Eat This Not That.

Makanan manis

Hembree mengungkapkan, gula tambahan atau “gula total” di label fakta nutrisi produk makanan dapat memberikan kalori cukup tinggi, yaitu empat kalori per gram. Padahal, manfaat kesehatannya minim.

Nah, asupan gula tambahan berlebih ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, obesitas, dan penumpukkan lemak, termasuk di punggung kita.

Lantas, berapa kadar gula per hari yang dikategorikan berlebih itu?

Menurut Hembree, asupan gula sebanyak 50 gram per harinya sudah dapat dikategorikan “berlebih.”

Jadi, hindari makanan yang memiliki kadar gula tambahan cukup tinggi, ya.

Minuman beralkohol

Minuman beralkohol memang memilki berbagai manfaat bagi tubuh.

Namun perlu diingat, alkohol hanya memiliki “kalori kosong.”

Artinya, alkohol tinggi akan kalori, namun tidak memiliki nilai gizi di dalamnya.

Akibatnya, lemak pun bisa menumpuk, termasuk di area punggung.

Bahkan, minuman beralkohol yang padat kalori dan tinggi gula berpotensi membuat kita gemuk.

Manaker menambahkan, kita juga bisa mencoba meminum mocktail sesekali untuk membantu mengurangi risiko penumpukan lemak punggung.

Refined grains

Menurut Hembree, refined grain adalah biji-bijian yang lapisan kernelnya dihilangkan selama proses pengolahan.

Nah, produk dari refined grain ini sebenarnya cukup dekat dengan kita, contohnya, roti burger, biskuit asin, dan nasi putih.

"Konsumsi refined grain berlebihan dan kekurangan whole grain akan membuat kita kehilangan nutrisi dan membuat kita merasa lapar. Akhirnya, kita akan makan berlebih dan penambahan berat badan terjadi," kata Hembree.

Keripik kentang

Keripik kentang merupakan salah satu camilan favorit yang bikin ketagihan dan sulit berhenti jika sudah memakannya.

Namun perlu diingat, memakan terlalu banyak keripik kentang tidak baik bagi kesehatan kita.

"Jika dikonsumsi berlebihan, keripik kentang dapat menyebabkan berat badan bertambah dan pembentukan lemak di berbagai area tubuh kita," kata Manaker.

"Jika sering makan keripik kentang, lemak punggung bisa bermunculan,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/14/165410220/ini-4-makanan-yang-bisa-memperparah-penumpukan-lemak-punggung

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com