Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Ngopi yang Bisa Membakar Lemak Perut

Dalam berbagai studi ditunjukkan, kopi bisa menurunkan risiko gagal jantung, kanker usus besar, alzheimer, dan stroke.

Bahkan, kopi juga bermanfaat bagi diet dengan meningkatkan metabolisme dan menurunkan rasa lapar, dua hal yang berkontribusi membakar lemak perut dan menurunkan berat badan.

Tetapi cara meminum kopi perlu diperhatikan. Jika lemak perut membandel dan sulit dihilangkan, mungkin ada yang salah dengan kebiasaan "ngopi" kita.

Menurut para ahli, inilah kebiasaan minum kopi yang bisa membantu membakar lemak perut:

1. Minum kopi hitam tanpa gula

Meminum kopi hitam tanpa tambahan krim atau gula adalah cara paling sehat untuk menikmati manfaat kopi.

Ahli diet terdaftar Lauren Manaker, MS, RDN mengatakan, kopi hitam bebas kalori dan kaya akan antioksidan.

"Beberapa data menunjukkan, kafein dalam kopi dapat mendukung tujuan penurunan berat badan," jelas dia.

Jika kita menambahkan gula, krimer, dan bahan-bahan lain ke dalam kopi, kemungkinan kopi itu justru meningkatkan lemak di perut.

"Bertahanlah pada kopi murni untuk membantu tujuan penurunan lemak perut kita," sambung Manaker.

2. Tambahkan kayu manis

Daripada memasukkan krimer yang mengandung gula dan bahan-bahan tidak sehat lainnya, cobalah menambahkan kayu manis pada secangkir kopi.

"Kayu manis tidak menambahkan kalori apa pun ke dalam minuman dan bisa meningkatkan rasa," catat Manaker.

Kayu manis juga memiliki kandungan antioksidan yang bertindak sebagai agen anti-inflamasi.

3. Memilih krim rendah lemak

Orang yang tidak suka minum kopi hitam seringkali menambahkan krim kental atau krim kocok.

Bahan-bahan seperti ini sarat akan kalori dan lemak, dan bisa menambah jumlah kalori dalam tubuh, kata ahli diet Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD.

"Pertimbangkan untuk mengganti krim dengan susu rendah lemak," saran Goodson.

Susu rendah lemak, lanjut Goodson, mengandung 13 nutrisi penting dan dapat memberikan tekstur dan rasa lembut tanpa kalori yang berlebihan.

4. Membuat kopi di rumah

Memesan kopi di coffee shop bisa jadi merugikan upaya penurunan berat badan kita.

Beberapa kopi yang dijual di kedai kopi cenderung sarat akan kalori. Goodson menyarankan untuk membuat kopi sendiri di rumah.

"Beberapa minuman kopi mewah sarat dengan gula tambahan dari sirup, saus, dan whip," tutur Goodson.

Dengan membuat kopi sendiri, kita bisa mengatur berapa banyak kalori yang dituangkan ke dalam cangkir.

5. Tambahkan protein

Menambahkan bubuk protein ke dalam kopi dapat meningkatkan rasa dan tekstur minuman.

Kebutuhan protein juga terpenuhi, dan membantu kita dalam menurunkan berat badan.

"Protein memiliki banyak manfaat, termasuk menurunkan berat badan, membangun otot tanpa lemak, dan mengurangi lemak," ujar pakar diet Courtney D'Angelo, MS, RD.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/03/201908120/kebiasaan-ngopi-yang-bisa-membakar-lemak-perut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com