Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Porang Bisa Diolah Jadi Beras, Kenali 5 Manfaatnya bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Umbi porang dapat diolah menjadi beras yang diyakini lebih sehat daripada beras biasa atau bahkan beras shirataki.

Porang atau Amorphophallus muelleri blume merupakan sejenis umbi-umbian yang masih satu kerabat dengan tanaman konjac (konnyaku), sejenis umbi yang sering diolah menjadi shirataki.

Keduanya memiliki kandungan yang mirip ketika diolah menjadi beras, tapi umbi porang punya keunggulan tersendiri.

Salah satunya adalah umlah kalori pada beras porang dikatakan cukup rendah dan mengandung serat yang tinggi.

Alasan itulah yang membuat beras porang dianggap sebagai panganan yang baik untuk kesehatan tubuh.

Umbi porang biasanya diolah dulu menjadi tepung yang mengandung glukomanan.

Kemudian tepung porang diolah menjadi beras yang teksturnya lebih kenyal dari nasi dan cenderung tawar.

Beras porang merupakan sumber glukomanan yang sehat dan kaya serat.

Di samping itu, panganan satu ini juga merupakan sumber ogliokasarida yang dapat berperan sebagai prebiotik.

Sejumlah manfaat beras porang jika dikonsumsi secara rutin maka dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut deretan manfaat beras porang bagi kesehatan.

1. Menurunkan berat badan

Beras porang termasuk panganan yang rendah kalori namun tinggi serat. Kandungan tersebut tentu saja bisa membuat penikmatnya merasa kenyang lebih lama.

Ketika seseorang merasakan perutnya kenyang lebih lama, maka secara tidak langsung dapat berdampak pada penurunan nafsu makan.

Beras porang dikatakan sangat cocok untuk orang yang tengah berusaha menurunkan berat badan.

2. Menurunkan kolesterol

Porang ketika diolah menjadi beras juga dapat memecah glukosa di dalam tubuh menjadi monokasarida yang bisa membentuk kalori.

Menurut laman IPB.ac.id, bentuk konfigurasi yang seperti itu dapat menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus mengurangi risiko penyakit stroke dan jantung.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Manfaat ini masih berkaitan dengan sifat kandungan beras porang yang berupa prebiotik dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria dan lactobacili.

Khasiatnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh itu dimulai dengan perbaikan dan peningkatan saluran pencernaan dengan menekan atau melawan bakteri berbahaya di dalam usus.

Di samping itu, beras porang juga kaya akan ogliokasarida yang dapat meindungi tubuh dari infeksi dan alergi.

Ketika dikonsumsi secara rutin, maka khasiatnya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang jadi jarang sakit.

4. Mengatasi sembelit

Sebagai pengganti nasi, tentu beras porang sangat baik bagi kesehatan.

Lantaran memiliki kandungan serat yang tinggi dan bisa melancarkan saluran pencernaan, maka rutin mengonsumsi beras porang juga dapat mengatasi sembelit.

5. Menurunkan kadar gula darah

Kandungan glukomanan pada beras porang juga dapat bertindak sebagai terapeutik untuk mengatasi sejumlah gangguan metabolisme, seperti resistensi insulin.

Glukomanan tersebut dapat meningkatkan penyerapan nutrisi pada usus halus, sehingga efeknya bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Karena khasiatnya tersebut, beras porang dapat dijadikan alternatif pengganti nasi bagi pasien diabetes.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/27/193505020/porang-bisa-diolah-jadi-beras-kenali-5-manfaatnya-bagi-kesehatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com