Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Menambah Berat Badan tapi Tidak Nafsu Makan? Ini Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Menambah berat badan terkadang menjadi satu hal yang cukup sulit, apalagi jika kita kehilangan nafsu makan.

Nafsu makan adalah keinginan atau hasrat untuk menyantap makanan, baik karena perut merasa lapar atau alasan lainnya.

Jika nafsu makan berkurang, bukan tidak mungkin bahwa proses penambahan berat badan dapat terganggu.

Cara menambah berat badan yang efektif adalah dengan memperbanyak porsi makan dalam sehari.

Secara tidak langsung, cara ini merupakan bagian dari penambahan asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Namun proses tersebut akan lebih sulit jika kita kehilangan nafsu makan. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

Melansir Healthshots, kita dapat melakukan berbagai cara berikut untuk mengembalikan nafsu makan agar proses penambahan berat badan menjadi lebih mudah tanpa gangguan.

1. Kelola stres dan depresi

Terkadang banyak orang tidak menyadari bahwa gangguan kesehatan mental juga dapat memicu nafsu makan berkurang.

Misalnya saja saat kita sedang merasa stres. Kondisi tersebut bisa menyebabkan tubuh melepaskan hormon epinefrin, yang dapat mengurangi rasa lapar untuk sementara.

Selain stres, depresi juga memiliki efek yang sama. Seringkali kondisi itu bisa menyebabkan seseorang kehilangan selera, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.

Jika sedang merencanakan untuk menambah berat badan. Ada baiknya kita pelajari dulu cara mengelola stres dan depresi agar dua hal tersebut tidak memengaruhi nafsu makan kita.

Misalnya kita dapat melakukan latihan yoga, meditasi atau melakukan olahraga yang kita sukai untuk mengelola tingkat stres di dalam tubuh.

2. Lepaskan diri dari ketergantungan obat-obatan

Selain stres dan depresi, efek samping dari obat-obatan jangka panjang juga dapat memengaruhi nafsu makan seseorang.

Jika ingin menjalani program penambahan berat badan, tak ada salahnya jika kita melepaskan dulu obat-obatan tersebut.

Atau bisa juga kita memulainya setelah sembuh dari pengobatan yang tengah dijalani.

Namun sebelum memulai penambahan berat badan, konsultasikan dulu hal tersebut ke dokter terkait agar prosesnya lebih aman.

3. Periksakan kondisi ke dokter

Jika kita merasa sehat tetapi nafsu makan berkurang dalam jangka panjang. Lebih baik periksakan hal itu ke dokter terkait.

Mungkin saja tanpa kita sadari, ternyata kita menderita gangguan makan. Kondisi itu jelas bisa membuat kita kehilangan selera saat melihat makanan.

Dokter biasanya akan mendiagnosis kondisi tersebut untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi gangguan makan yang dialami.

4. Konsumsi makanan peningkat nafsu makan

Mengonsumsi makanan yang berkhasiat dalam meningkatkan nafsu makan mungkin dapat membantu mengembalikan selera makan kita.

Misalnya tambahkan bumbu kayu manis ke dalam makanan. Kayu manis mengandung hidroksikakon yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan kita.

Kemudian rempah seperti kapulaga juga memiliki efek serupa karena aromanya bila dicampurkan ke dalam makanan.

Di samping itu, mengonsumsi minyak kelapa juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan.

Sebab, minyak yang satu ini dapat merangsang pelepasan hormon ghrelin yang dapat meningkatkan rasa lapar.

5. Hindari makanan yang dapat mengurang nafsu makan

Ada beberapa makanan atau minuman yang dapat menghambat atau mengurangi nafsu makan.

Jika kita sedang berencana untuk menambah berat badan, lebih baik hindari beberapa makanan atau minuman berikut ini.

Misalnya kopi, minuman dengan rasa pahit ini mengandung kadar plasma peptida yang dapat mengurangi rasa lapar dan menekan nafsu makan seseorang.

Kemudian almond, kacang yang kaya protein sehat ini juga mengandung serat yang dapat mencegah nafsu makan berlebih.

Mengurangi mengonsumsi tahu juga dapat membantu. Pasalnya, sumber protein nabati yang satu ini juga mengandung isoflavon yang dapat menurunkan nafsu makan kita.

Ubi jalar juga sebaiknya perlu dihindari jika kita nafsu makan kita sedang lesu.

Kandungan pati pada ubi jalar dapat menahan enzim pencernaan yang membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Pada gilirannya, kondisi itu dapat mengurangi nafsu makan berlebih dan menghambat kita dalam menambah berat badan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/21/171348720/mau-menambah-berat-badan-tapi-tidak-nafsu-makan-ini-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com