KOMPAS.com - Minyak zaitun merupakan salah satu bahan makanan yang dikenal memiliki manfaat kesehatan luar biasa.
Bahan alami ini memang memiliki sifat anti radang dan antioksidan yang baik, sehingga berpotensi melindungi tubuh dari beberapa penyakit kronis.
Karena itulah, tak sedikit orang yang mengonsumsi minyak zaitun dengan cara menjadikannya bahan memasak atau dipping oil (minyak untuk cocolan).
Bahkan, tak sedikit orang yang meminumnya dengan alasan bahwa beberapa penduduk di area Mediterania juga rutin melakukannya.
Namun, apakah minyak zaitun benar-benar bisa diminum?
Manfaat rutin minum minyak zaitun
Dikutip dari Healthline, sebenarnya hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang benar-benar membuktikan bahwa meminum minyak zaitun dapat meningkatkan manfaatnya.
Kendati demikian, memang ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa ada manfaat dari kebiasaan tersebut.
Berikut di antaranya.
Membuat kita mendapatkan lemak sehat yang cukup
Dalam studi yang dilakukan oleh tim peneliti Unilever Research and Development Belanda, ditemukan bahwa meski hampir semua orang mengonsumsi lemak, hanya ada sedikit orang yang mendapatkan minyak sehat seperti polyunsaturated fatty acids (PUFA) dan monounsaturated fatty acids (MUFA) yang bisa ditemukan di beberapa jenis minyak, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
Minyak zaitun sendiri dikenal sebagai salah satu sumber MUFA terbaik, dan mengonsumsinya pun akan membantu menyehatkan serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Untuk itu, kita bisa meminum dua sendok makan minyak zaitun guna membantu mendapatkan lemak sehat yang cukup.
Studi yang sama pun menyebutkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun sama efektifnya dengan minyak mineral yang biasa digunakan sebagai pelunak tinja.
Menyehatkan jantung
Menurut Food and Drug Administration (FDA), minyak zaitun mengandung asam oleat, sejenis lemak tak jenuh tunggal yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung bila digunakan sebagai pengganti sumber lemak lainnya.
Bahkan, FDA juga mengklaim bahwa mengganti lemak dan minyak tinggi lemak jenuh dengan 1,5 sendok makan (22 ml) minyak tinggi asam oleat setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Terlebih lagi, tiga studi yang diterbitkan di PubMed Central menunjukkan bahwa mereka yang kerap mengonsumsi minyak zaitun dalam jumlah tinggi berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung, meski ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kerugian meminum minyak zaitun
Meski memiliki beberapa manfaat kesehatan, ada beberapa kerugian dari meminum minyak zaitun.
Berikut daftarnya.
Tinggi kalori dan menyebabkan berat badan naik
Menurut DataFood Central, minyak zaitun memiliki kalori yang tinggi, yaitu 120 kalori per sendok makan, sehingga dapat menambah berat badan.
Apalagi, sebuah studi di PubMed Central menemukan bahwa meningkatnya asupan MUFA juga dapat meningkatkan berat badan.
Karena itulah, penting bagi kita untuk mengendalikan asupan kalori, terlepas dari sumbernya.
Pertimbangan lainnya
Selain itu, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum meminum minyak zaitun, seperti berikut ini.
Apakah memang perlu diminum?
Meski sehat, belum jelas apakah meminum minyak zaitun dalam jumlah banyak besar akan memberikan manfaat lainnya.
Selain itu, jumlah yang dikonsumsi ini tidak boleh menyebabkan kita melebihi rekomendasi asupan lemak atau kalori harian
Ditambah lagi, meminum minyak zaitun terlalu sering dapat menutupi manfaat makanan sehat yang dikonsumsi dan harus selalu diperhatikan penggunaannya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/27/200000820/dampak-positif-dan-negatif-rutin-minum-minyak-zaitun
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan