Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Makanan Buruk untuk Pasien Penyakit Ginjal

Ketika ginjal mengalami gangguan, organ tersebut tidak dapat menyaring limbah dan cairan secara efektif sehingga menumpuk di dalam darah dan tubuh.

Lalu, bagaimana jika seseorang sudah divonis menderita penyakit ginjal?

Sebagian besar penderita penyakit ginjal, terutama stadium lanjut atau akhir perlu mengikuti diet ramah ginjal.

Kebanyakan pasien penyakit ginjal dianjurkan menghindari makanan yang tinggi natrium, kalium, dan fosfor.

Berikut ini enam makanan yang harus dihindari pasien penyakit ginjal, seperti dirangkum dari laman Americas Best Care Plus.

1. Makanan kalengan

Memasak makanan kalengan lebih praktis dan tidak membuang banyak waktu, tetapi tidak sehat untuk ginjal.

Sebab, jenis makanan ini diberi tambahan garam agar bisa disimpan untuk jangka waktu lama.

Jika terpaksa membeli makanan kalengan, pilihlah versi tanpa tambahan garam.

Sebaiknya, keringkan dan bilas makanan kaleng sebelum dimasak demi menghilangkan kelebihan natrium.

2. Daging olahan

Daging olahan seperti ham, bacon, daging deli, sosis, dan hot dog mengandung natrium dan fosfor tinggi.

Beberapa studi menghubungkan daging olahan dalam jumlah tinggi dengan peningkatan risiko kanker ginjal.

Sebagai gantinya, cobalah membeli daging utuh tanpa lemak.

3. Soda dan bir

Bir dan soda --khususnya yang berwarna gelap-- mendapatkan rona kehitaman dari asam fosfor dalam jumlah tinggi, yang ditambahkan untuk mencegah perubahan warna dan meningkatkan rasa minuman.

Asam fosfor juga mudah diserap oleh ginjal dan menumpuk di dalam darah ketimbang fosfor dari sumber alami.

4. Pisang

Meskipun kandungan serat tinggi menyehatkan usus, pisang kaya potasium yang tidak baik untuk ginjal.

Buah kaya potasium lainnya yang perlu dihindari termasuk jeruk, blewah, dan melon.

5. Produk susu

Produk susu seperti susu, yogurt, dan keju kaya akan nutrisi, tetapi juga merupakan sumber potasium dan fosfor.

Penderita penyakit ginjal stadium akhir disarankan tidak mengonsumsi terlalu banyak susu karena justru dapat membahayakan jantung dan melemahkan tulang.

Batasi asupan produk susu atau alternatif pengganti seperti almond atau santan.

6. Kentang

Kentang adalah sayuran dengan kadar potasium tinggi (hingga 1.000 miligram).

Bagi penggemar kentang namun memiliki penyakit ginjal, cobalah merebus atau merendam kentang dalam air sebelum dimasak untuk mengurangi kadar potasium.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/01/201403220/6-makanan-buruk-untuk-pasien-penyakit-ginjal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com