Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet yang Dijalani Titiek Puspa untuk Tetap Bugar di Usia 85 Tahun

KOMPAS.com - Diet yang dilakukan Titiek Puspa ternyata tidak sembarangan. Hal itu pun menjadi salah satu rahasia tubuhnya tetap bugar di usia senja.

Ya, sosok selebritas senior Titiek Puspa hingga kini masih sibuk dengan dunia keartisan yang sudah digelutinya sejak kecil.

Meski usianya kini sudah menginjak 85 tahun, dia masih tampil di layar kaca, menjadi brand ambassador beberapa merek kesehatan dan tubuhnya masih terlihat prima bahkan tampak awet muda.

Aktris kelahiran tahun 1937 ini mengatakan bahwa salah satu rahasia untuk memiliki tubuh sehat dan bugar di usia senja adalah melalui pola makan yang sudah diatur sejak muda.

"Dari usia saya 35 tahun saya sudah mengatur hidup saya dengan mengatur makanan," katanya usai ditemui di konferensi pers PT Uni-Charm Indonesia 15 Tahun Lifree, di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Sejak di usia produktif, Titiek Puspa selalu mengatur dietnya agar tidak terlalu banyak konsumsi gula, garam, minyak berlebih, makanan berlemak, makanan olahan hingga bumbu-bumbu instan.

Dia mengatakan bahwa sejak dulu lebih menyukai konsumsi makanan utuh baik dari sumber hewani hingga nabati.

"Sumber hewani masih makan, tapi 70 persennya adalah ikan. Saya suka banget ikan air tawar dan bukan ikan laut," tambahnya.

Sumber pangan lainnya pun masih dia konsumsi termasuk daging-dagingan, namun tidak sebanyak ikan.

Rahasia diet sehatnya juga dia lakukan dengan mengurangi porsi karbohidrat terutama dari nasi, yang notabene menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia.

Dalam sekali makan, Titiek Puspa hanya mengonsumsi dua sendok makan nasi dan tidak lebih dari itu.

"Nasi cuma 2 sendok makan. Tapi kalau makan ikan boleh satu ekor," lanjut dia.

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lain seperti vitamin dan mineral lainnya juga dia dapatkan dari memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

"Buah dan sayuran itu selanjutnya pasti dikonsumsi," tambahnya lagi.

Masakan rumahan

Tidak cuma soal makanan yang dikonsumsi, pengolahan pada makanan juga sangat diperhatikan dengan seksama.

Dalam dietnya, perempuan yang juga dikenal sebagai penyanyi ini lebih sering mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri.

Mungkin salah satu alasannya karena masakan rumahan itu lebih mudah dikontrol tentang bahan makanan apa yang dimasak, hingga memastikan bahwa pengolahan dilakukan dengan cara yang higienis hingga makanan yang dikonsumsi betul-betul bermanfaat bagi tubuhnya.

"Pengolahan makanan 90 persen itu home cooking. Dioseng-oseng boleh tapi tidak digoreng."

"Kalau pun makananya digoreng saya biasanya selalu mengambil tisu, ditekan-tekan ke makanan biar minyaknya berkurang," lanjutnya.

Melengkapi diet atau pola makan sehat yang dia jalani sampai sekarang, beberapa kegiatan seperti meditasi juga dia lakukan.

"Terkadang saya juga meditasi," tandas Titiek Puspa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/24/204133920/diet-yang-dijalani-titiek-puspa-untuk-tetap-bugar-di-usia-85-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com