Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Metode Deep Frying dengan Minyak Zaitun, Sehatkah?

KOMPAS.com - Deep frying adalah metode memasak di mana suatu makanan benar-benar direndam dalam minyak atau lemak yang sangat panas.

Karena minyak menghantarkan panas dengan baik, deep frying bisa dilakukan secara cepat.

Metode ini juga menghasilkan makanan yang renyah di luar dan lembut di bagian dalam.

Akan tetapi, metode deep frying memiliki konsekuensi negatif, yaitu meningkatkan kalori dan lemak pada makanan.

Karenanya banyak orang bertanya-tanya apakah menggoreng dengan minyak zaitun menjadi cara yang lebih sehat?

Manfaat minyak zaitun

Dilansir laman Live Strong, lemak dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal.

Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan penyumbatan arteri, menurut Harvard Health Publishing.

Sementara itu, lemak tak jenuh tunggal (minyak zaitun dan alpukat), serta lemak tak jenuh ganda (minyak jagung dan minyak kanola), tidak menyumbat arteri dan bisa menurunkan kadar kolesterol, seperti dilaporkan University of Michigan.

Salah satu alternatif minyak yang lebih sehat adalah minyak zaitun, yang bisa digunakan untuk mengolah daging dan sayuran.

Minyak zaitun juga merupakan bagian penting dari pola diet yang umum diterapkan masyarakat di negara-negara sekitar Laut Mediterania.

Orang-orang di daerah itu memiliki tingkat penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

Dengan menambahkan minyak zaitun ke dalam pola makan sehari-hari --terutama sebagai pengganti lemak jenuh, kita bisa menurunkan kadar kolesterol.

Proses deep frying

Proses deep frying melibatkan pemanasan jumlah minyak dalam skala besar pada suhu tinggi, lalu menggoreng makanan dengan cepat di dalam minyak panas tersebut.

Kunci utama untuk mendapatkan gorengan yang lebih sehat terletak pada suhu minyak yang tepat.

Apabila minyak kurang panas, makanan akan menyerap minyak dan lemak berlebih.

Namun, jika minyak terlalu panas, komponen dalam minyak akan terurai, menghasilkan rasa yang tidak enak dan bahkan menghasilkan senyawa beracun dalam minyak.

Pastikan untuk memanaskan minyak pada suhu yang tepat, biasanya antara 176-190 derajat Celsius.

Dilaporkan North Dakota State University, menggoreng makanan pada suhu yang lebih rendah akan menyebabkan makanan menyerap lebih banyak minyak.

Minyak zaitun dan suhu tinggi

Setiap jenis minyak memiliki suhu di mana minyak tersebut mulai terurai. Kondisi ini disebut titik asap.

Titik asap minyak zaitun lebih rendah dibandingkan minyak lain yang biasa digunakan untuk menggoreng.

Minyak zaitun extra virgin memiliki titik asap sekitar 160 derajat Celsius, sehingga tidak cocok untuk digunakan menggoreng dalam jumlah besar.

Namun, minyak zaitun yang ringan (light olive oil) memiliki titik asap sekitar 237 derajat Celsius, bisa digunakan menggoreng dalam jumlah lebih banyak.

Perlu digarisbawahi, menggoreng dengan minyak zaitun tidak membuat makanan menjadi lebih sehat dibandingkan menggunakan minyak tak jenuh ganda lainnya.

Cara yang lebih sehat daripada deep frying

Memang dibandingkan minyak lain, minyak zaitun dapat menjadi bagian dari diet sehat, meski diolah dengan metode deep frying.

Tetapi, alih-alih metode deep frying, kita dapat mencoba mengoleskan sedikit minyak zaitun pada sayuran dan memanggangnya di oven untuk membuat makanan panggang yang lebih sehat.

Kita juga bisa membuat saus salad yang lebih sehat dengan menggunakan campuran minyak zaitun, jus lemon, atau cuka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/16/192133020/metode-deep-frying-dengan-minyak-zaitun-sehatkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke