Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Makanan Dalam Diet MIND yang Bisa Memperpanjang Umur

KOMPAS.com - Tahukah kamu bahwa pola makanmu berpotensi memperpanjang umur? Melakukan perubahan penting di meja makan dan mengetahui makanan yang tepat untuk dimasukkan ke dalam daftar belanjaan dapat meningkatkan umur kita. 

Ambil contoh Diet MIND, yang bertujuan menjaga otak tetap sehat, kuat, dan awet muda. Menurut Maggie Moon, MS, RD, pakar nutrisi kesehatan otak dan penulis buku laris The MIND Diet (Simon & Schuster), ada lima makanan MIND Diet yang dapat membantu kita hidup lebih lama.

Apakah itu Diet MIND?

Jika kamu bertanya-tanya apa yang mengilhami MIND Diet hingga membuahkan hasil, Moon mengatakan semuanya berdasarkan pada penelitian. 

“Studi penelitian [menemukan] bahwa pola makan Mediterania dan DASH bersifat protektif terhadap penurunan kognitif, dan penelitian lain menemukan bahwa makanan tertentu seperti sayuran berdaun hijau dan buah beri juga bersifat protektif,” jelasnya. 

“Temuan pertama kali dipublikasikan pada akhir tahun 2015, dan semua bukti mengarah pada kesimpulan ini, namun tidak ada pola diet yang khusus untuk kesehatan otak.”

Diet MIND yang awalnya dikembangkan dari dua "diet yang menyehatkan jantung" itu, kemudian dimaksimalkan untuk meningkatkan kesehatan otak berdasarkan nutrisi dan makanan yang terbukti menangkal penurunan kognitif dan demensia, kata Moon.

Intinya, pola makan ini memberikan nutrisi pada otak sehingga terlindung dari peradangan dan stres oksidatif yang bisa sangat merusak—terutama seiring bertambahnya usia.

“Penelitian awal tentang MIND Diet menemukan bahwa diet ini berpotensi memperlambat penuaan otak hingga 7,5 tahun,” kata Moon. 

"Sebuah studi baru menambah pemikiran ini. Ditemukan bahwa orang-orang dengan skor MIND Diet yang lebih tinggi —yang berarti mereka mengikuti sebagian besar rekomendasi— secara keseluruhan memang mengalami penuaan biologis lebih lambat."

Mayoritas Diet MIND berfokus pada makanan nabati seperti sayuran segar (seperti sayuran berdaun hijau), kacang-kacangan, biji-bijian, buah beri, minyak zaitun, dan lentil. Porsi kecil makanan laut dan unggas juga disertakan. 

"Kamu tidak akan makan banyak gorengan, mentega, keju, daging, atau kue kering dan manisan," tambah Moon. "Makanan-makanan ini tidak dihilangkan, hanya dibatasi, sehingga banyak orang menganggap Diet MIND tidak terlalu ketat dan lebih mudah untuk dipatuhi."

“Dalam penelitian besar yang berbasis di AS, perlindungan terbesar datang dari sayuran berdaun hijau,” jelas Moon. "Temukan cara untuk menambahkan sayuran hijau ke dalam makananmu setiap hari. Kamu bisa menambahkannya ke hampir semua makanan —dengan telur orak-arik, dalam sup hingga smoothie."

"Diet MIND mencakup konsumsi buah beri setidaknya dua kali seminggu. Saat sedang tidak musimnya atau jika kita hkhawatir buahnya akan busuk, kamu bisa menggantinya dengan buah beri beku."

Kacang juga menyediakan antioksidan vitamin E, protein nabati, dan vitamin B yang penting untuk sintesis neurotransmitter.

“Ikan menyediakan protein berharga dan vitamin B yang menyehatkan otak serta omega-3, bentuk lemak pilihan otak untuk fungsi optimal,” kata Moon.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/05/21/171700920/5-makanan-dalam-diet-mind-yang-bisa-memperpanjang-umur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com