Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan yang Dibakar?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam makanan lezat yang proses pembuatannya dibakar.

Beberapa di antaranya adalah sate, daging barbeku, ayam bakar, ikan bakar, jagung, bahkan roti.

Akan tetapi, ada anggapan bahwa makanan yang dibakar tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

Sebab, proses pembakarannya dikhawatirkan dapat membahayakan janin. Benarkah demikian?

"Sebenarnya, makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil adalah makanan mentah dan setengah matang," kata Bidan Ony Christy di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Dengan kata lain, ketika hendak memakan makanan yang dibakar, ibu hamil harus memastikan kematangannya.

Adapun, ini untuk mencegah makanan yang dibakar hanya matang pada permukaannya saja, atau baru separuh matang.

Menurut Ony, selama makanan yang dibakar sepenuhnya matang, itu tidak masalah untuk dikonsumsi ibu hamil.

Meski demikian, pastikan bsgian gosong pada makanan tersebut juga tidak turut dimakan.

"Bahkan yang tidak hamil saja memang sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi yang gosong-gosong karena ada karsinogen," jelas Ony.

Untuk diketahui, karsinogen atau karsinogenik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker.

Zat itu bisa ditemukan di sejumlah hal, termasuk makanan gosong.

Oleh karena itu, ibu hamil harus memerhatikan proses pengolahan makanan agar hasilnya tidak gosong dan lebih sehat untuk dikonsumsi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/09/144546220/bolehkah-ibu-hamil-mengonsumsi-makanan-yang-dibakar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com