Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2008, 23:15 WIB

BANTUL, KOMPAS - Pangeran Akishino mengaku terkesan dengan cepatnya pemulihan kondisi masyarakat Bantul pascagempa. Selain pemulihan fisik yang merata, semangat siswa sekolah yang tinggi juga menjadi salah satu indikator penilaian bagi pangeran asal Jepang itu.

Demikian intisari perbincangan antara Pangeran Akishino yang didampingi Putri Kiko dan Bupati Bantul Idham Samawi saat mengunjungi SMPN 2 Pleret, Bantul, Rabu (23/1). Sekolah tersebut, pascagempa, dibangun oleh Pemerintah Jepang bersama warga Jepang.

Kunjungan pagi itu selama 30 menit dijaga ketat sejumlah petugas keamanan. Yang diperbolehkan masuk kompleks sekolah hanya yang memegang tanda pengenal khusus dari Badan Informasi Daerah DI Yogyakarta. Ketentuan itu ternyata berlaku juga untuk wartawan.

Namun, lucunya, sejumlah pegawai Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Bantul yang bertugas secara resmi sebagai pihak pendokumentasi kegiatan bupati, termasuk Kepala Humas Sunarto, terpaksa berada di luar pagar karena tidak diperbolehkan masuk.

Wartawan yang masuk pun tidak bisa mendapat kesempatan wawancara dan mendekat sehingga informasi pembicaraan Pangeran Akishino praktis hanya diperoleh dari Bupati Idham Samawi dan beberapa pejabat, termasuk Kepala SMPN 2 Pleret Yasmuri.

Menurut Idham, Pangeran Akishino terkesan dengan upaya pemulihan Bantul pascagempa. "Ia mengaku sangat terkesan karena anak-anak punya semangat belajar tinggi. Ini menjadi salah satu tanda pemulihan psikologis anak-anak sudah cepat," ujarnya.

Pangeran Akishino juga terkesan dengan pembelajaran ekstrakurikuler siswa, seperti kerajinan dan elektronika. Kepada para siswa, pangeran yang selalu tersenyum ramah ini memompakan semangat agar mereka terus belajar dengan rajin.

Seusai kunjungan, kepada sekolah, Pangeran Akishino memberikan kenang-kenangan sebuah keramik tanah liat berbentuk ayam yang merupakan kerajinan unggulan salah satu desa di negaranya. Sebaliknya, sekolah menghadiahkan sebuah wayang Puntodewa. "Puntodewa adalah simbol orang bijaksana dan jujur," kata Yasmuri.

Ke UGM

Dari Bantul, kunjungan dilanjutkan ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Pangeran Akishino ditemui Rektor UGM Sudjarwadi dan jajaran pimpinan UGM di ruang rektorat. Seperti di Bantul, pertemuan sekitar satu jam itu juga tertutup dan dijaga dengan ketat.

Kepada wartawan, setelah pertemuan, Sudjarwadi menjelaskan tidak ada pembicaraan khusus. Yang dibicarakan hanya kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan yang selama ini terjalin serta bagaimana upaya peningkatannya.

"Kerja sama fase pertama akan selesai pada April 2008 mendatang, sedangkan kerja sama fase kedua tengah dibahas, baru dimulai," paparnya tanpa merinci detail isi pembicaraan dengan tokoh penting di Kerajaan Jepang tersebut.

Pada hari yang sama, Pangeran Akishino dan Putri Kiko beserta rombongan juga mengunjungi Candi Prambanan dan pusat kerajinan perak di Kotagede. (RWN/PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com