Makanan Berbahaya: Ditemukan Lima Kilogram Kulit Sapi Berformalin

WATES, KOMPAS - Razia makanan berbahaya menjelang Lebaran di pasar tradisional Kulon Progo menemukan 5 kilogram kulit sapi yang mengandung pengawet formalin dan puluhan kilogram lemak sapi yang tak layak konsumsi.

Kulit sapi berformalin itu milik Sulis, pedagang di Pasar Bendungan, Wates. Kepala Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen Kulon Progo Ahmad Syahrun mengemukakan, berat kulit sapi tersebut awalnya mencapai 20 kilogram. Sejumlah 15 kilogram kulit sudah berhasil dijual kepada konsumen sehingga yang tersisa tinggal 5 kilogram.

"Pedagang mengatakan kulit sapi itu didatangkan dari luar negeri, dan sebenarnya merupakan bahan baku untuk industri sandang, bukan untuk bahan konsumsi. Kulit sapi juga sudah diproses dengan bahan kimia, antara lain dengan formalin sebagai pengawet," ujar Syahrun, Kamis (18/9).

Di Pasar Galur, petugas menyita sekitar 35 kilogram gajih (lemak) sapi yang sudah tidak layak konsumsi. Gajih tersebut dijual dalam kondisi tidak segar dan berbau nyaris seperti bangkai. Ditengarai gajih-gajih sapi ini sudah disimpan oleh pedagang selama lebih dari lima hari.

Razia yang berlangsung Kamis kemarin merupakan program terpadu antara Dinas Pertanian dan Kelautan bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan Kulon Progo serta melibatkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Razia difokuskan pada penjualan produk peternakan di pasar-pasar tradisional di Kulon Progo bagian selatan, seperti sebagian Kecamatan Wates, Galur, Panjatan, dan Temon. Hanya peringatan

Syahrun hanya memberi peringatan kepada pedagang untuk tidak mengulangi perbuatan yang dinilai merugikan konsumen tersebut. Apabila pedagang masih membandel, Syahrun tidak akan segan menyeret mereka ke meja hijau karena melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Lestaryono mengimbau masyarakat untuk mewaspadai munculnya jenis-jenis makanan yang berbahaya menjelang hari raya. Salah satunya adalah makanan dengan pengawet sintetis seperti formalin dan boraks yang kerap ditemukan dalam produk-produk olahan hasil peternakan, seperti daging, bakso, dan sosis. (YOP)