Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Merah DBD di Jaktim Bertambah

Kompas.com - 09/05/2009, 08:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat mengalami penurunan, kelurahan yang masuk zona merah demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur kembali meningkat.

Sebelumnya, tercatat ada 16 kelurahan zona merah, kini menjadi 26 kelurahan. Hingga Jumat (8/5), tercatat ada 3.495 kasus DBD di Jaktim. Namun, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur meragukan jumlah kasus tersebut. Sedari hasil penelitian epidemologi (PE) banyak warga daerah lain yang berobat dan mengaku berdomisili di Jaktim.

Sudin Kesehatan Jaktim mencatat, saat ini ada 26 kelurahan yang masuk zona merah DBD. Kondisi ini mengakibatkan kelurahan zona hijau yang pada pekan lalu berjumlah empat kelurahan, kini berkurang menjadi dua kelurahan. Sedangkan untuk kelurahan zona kuning yang sebelumnya berjumlah 46 kelurahan, kini menjadi 37 kelurahan.    

Empat kelurahan zona merah itu di antaranya Kelurahan Jati, Durensawit, Klender, dan Pondokkelapa. Kemudian kelurahan zona kuning di antaranya Kelurahan Kebonmanggis, Cipinangbesar Selatan, Jatinegarakaum, dan Balekambang. Sedangkan dua kelurahan zona hijau yaitu Balimester dan Malakasari.

Sementara itu, jumlah kasus DBD hingga Jumat (8/5) ini telah mencapai 3.496 kasus. Dari data yang tercatat di Suku Dinas Kesehatan Jaktim, Kecamatan Cakung masih tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya yaitu sebanyak 573 kasus. Kemudian Kecamatan Durensawit 550 kasus, Pulogadung 512 kasus, Jatinegara 358 kasus, Ciracas 329 kasus, Matraman 294 kasus, Kramatjati 254 kasus, Cipayung 232 kasus, Makasar 210 kasus, dan Pasarrebo 184 kasus.

Namun Kasudin Kesehatan Jaktim, Paripurna Harimuda, meragukan data kasus DBD di Jaktim. Karena tidak semua penyebab kasus tersebut terjadi di Jaktim. Ini diketahui dari hasil Penelitian Epidemologi (PE) yang telah dilakukan pihaknya selama ini. “Setiap pasien DBD yang dirawat di rumahsakit, banyak yang mendaftar sebagai warga Jaktim. Namun setelah kami lakukan PE, beberapa warga yang mengaku tinggal di Jaktim itu tidak ditemukan,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com