Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Orangtua yang Bercerai bagi Anak

Kompas.com - 23/11/2010, 13:19 WIB

KOMPAS.com Luka yang terbentuk akibat perceraian kedua orangtua umumnya akan terus terbawa oleh anak hingga dewasa. Namun, rasa sakit ini bisa diminimalkan oleh kedua orangtua dengan menjaga tingkah laku sebaik-baiknya di depan anak. Berikut apa yang dikatakan M Gary Neuman, LMHC, terapis keluarga dan ahli masalah perceraian, kepada WebMD mengenai kesalahan-kesalahan kepada anak yang dilakukan orangtua yang bercerai.

1. Menjadikan anak sebagai pengantar pesan
Neuman mengatakan, banyak orangtua yang bercerai mencoba berkomunikasi melalui anak, yang sebenarnya bisa membuat anak menyimpan stres emosional dan memaksa mereka bernegosiasi dengan situasi yang tak bisa diatasi oleh orangtuanya. Padahal, para orangtua, jika tak bisa berkomunikasi dengan satu sama lain secara langsung, maka bisa menggunakan media surat elektronik supaya tidak menempatkan anak di tengah situasi yang tak mengenakkan. Plus, saat menggunakan surat elektronik, kedua pihak akan berusaha mengirimkan kata-kata yang lebih baik karena hal itu bisa dijadikan barang bukti di pengadilan. Hindari pula bertengkar dengan si mantan di depan anak atau membiarkan si anak mendengar Anda menggunakan nada atau kata-kata kasar di dekat anak.

2. Menjadi terapis
Para remaja senang memegang kontrol, dan sebuah perceraian akan membuat dunia mereka seakan-akan runtuh. Jangan tergoda untuk mendiskusikan atau berbagi amarah Anda terhadap si mantan kepada anak tertua Anda. Kekhawatiran dan kebutuhan untuk mengontrol segalanya bisa membuat mereka mencoba memahami apa yang sedang Anda jalani. Namun, seharusnya kan Anda menjadi orangtua. Carilah konseling dan bantuan di luar keluarga, dan tetap buat batasan itu. Membuat anak sebagai pelarian Anda saat down atau marah bukan hal yang bijaksana.

3. Sok mengerti
Anak-anak butuh merasa seakan mereka dimengerti, terang Neuman. Setelah perceraian, perasaan mereka akan terombang-ambing. "Dengarkan mereka, jangan katakan apa yang seharusnya mereka pikirkan. Sebaiknya tahan diri Anda dari keinginan untuk mengkritik atau menjelek-jelekkan mantan pasangan Anda, karena toh, setengah diri si anak kan adalah keturunan si mantan juga, ia akan merasa "down". Meresponlah secara spesifik terhadap apa yang mereka katakan. Sebagai orangtua, Anda tak harus selalu memiliki solusi, Anda hanya perlu mendengar mereka.

Jangan pula mencoba mengedit ucapan mereka. Anda bisa meminta si anak untuk menuliskan perasaannya dan bagilah hal tersebut dengan mantan Anda, tetapi jika itu sudah diizinkan oleh si anak. Penyembuhan dari rasa sakit akan terbentuk dari hubungan yang penuh kasih, serta perasaan dimengerti.

4. Rasa nyaman saat ia pergi
Neuman mengungkapkan berulangkali kepada pasangan yang bercerai agar melepas anak yang akan pergi berakhir pekan dengan si mantan seakan-akan ia pergi berlibur dengan paman atau bibinya. "Saat Anda melepas ia pergi ke mantan Anda untuk akhir pekan, dan Anda tidak mengatakan apa pun, ia merasa harus membuat kompartemen dalam dunianya dan membagi perasaan. Sebaliknya, ketika ia pulang dan Anda menanyakan hal-hal yang ia lewati di sana, ia akan menempatkannya tepat di tengah-tengah, yang merupakan posisi sangat tak mengenakkan. Jadi, saat ia pulang atau akan pergi, ajak ia bicarakan hal-hal yang menyenangkan dan umum untuk meredakan ketegangan," papar Neuman.

5. Mencoba memperbaiki kesalahan Anda
Kebanyakan orangtua yang bercerai akan mengeraskan hati dan menjadi bingung antara perasaannya dan perasaan si anak. Anak-anak adalah makhluk yang sangat pemaaf, setidaknya hingga mereka mencapai usia remaja, usia ketika seseorang menyimpan rasa sakit cukup dalam. Jika melakukan kesalahan, maka amat penting bagi Anda untuk melakukan hal-hal berikut ini:

* Mengakui jika Anda melakukan kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf pada mereka. Mengungkapkan penyesalan bila Anda melakukan kesalahan akan membantu mengakrabkan Anda dengan si kecil. Penyampaian ini tentu dengan takaran yang tepat.
* Jelaskan secara detail apa kesalahan Anda dan berjanjilah untuk mengubah sikap Anda mulai dari saat itu.
* Sepakati sinyal yang aman dan spesifik, misal, katakan kepada si kecil untuk mengangkat tangannya jika ia mulai mendengar Anda mengkritik mantan pasangan Anda.  

Mungkin akan terdengar klise. Namun, ketika Anda bercerai, si anak juga akan merasa sakit dan pedih. Anda dan si mantan masih memiliki tanggung jawab penuh untuk mengutamakan kebahagiaan dan pemenuhan kebutuhan anak-anak Anda karena menjadi orangtua adalah sebuah pekerjaan full time yang tak ada cutinya, kan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com