Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Berbisnis di Bulan Puasa?

Kompas.com - 11/08/2011, 12:23 WIB

KOMPAS.com - Berbeda dari bulan-bulan lain, menurut perencana keuangan Budi Raharjo dari lembaga One Consulting, bulan puasa dan Lebaran banyak digunakan orang untuk membelanjakan uang yang selama ini sudah disimpan atau ditabung. Inilah saat yang mereka nanti-nantikan.

Wajar jika masa ini kemudian dimanfaatkan sebagai ajang menjalankan bisnis. Akibatnya, bisnis di bulan puasa kerap dipandang sebagai salah satu bisnis musiman yang berarti usaha ini baru laris di momen tertentu.

Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan berbisnis di bulan puasa sebagaimana dijelaskan Budi:

* Pendapatan masyarakat lebih besar daripada biasanya. Ada sumber-sumber pemasukan tambahan, seperti THR atau bonus.
* Ada "ritual" yang harus dijalankan di bulan puasa dan mendekati hari raya. "Misalnya harus pulang kampung di hari Lebaran, atau mempunyai pakaian baru saat Idul Fitri," katanya.

Kebiasaan dan ritual ini bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Perputaran uang di masyarakat berjalan dengan lebih cepat.

Namun bisnis musiman juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan secara saksama, yaitu jumlah pesaing yang banyak. Pesaing-pesaing ini juga berpikir bahwa semua orang ingin mengenakan pakaian baru di hari raya, semua orang butuh kue kering, semua orang ingin memberikan parsel saat Lebaran, dan sebagainya.

Jadi, untuk bisa sukses berjualan, kita harus menyiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya. Kita tidak bisa menawarkan produk mendekati hari-H.

"Kadang-kadang malah sebulan sebelumnya dianggap sudah terlambat, lho. Setidaknya waktu yang dibutuhkan adalah satu setengah bulan sebelumnya. Pada saat itu mereka sudah bisa membuat promosi pemasaran dan lain sebagainya," katanya.

Di samping itu, ada manfaat lain melakukan persiapan jauh hari sebelumnya. Kita bisa membeli bahan-bahan baku dengan harga normal.

Menurut Budi, dalam dunia bisnis, harga bahan baku akan mengalami kenaikan menjelang hari-H atau masa puncak. Jadi kita harus menyiapkan persediaan bahan baku. Ia mengatakan, persiapan ini akan semakin baik seiring dengan berjalannya waktu. Pengalaman ikut menentukan optimal atau tidaknya persiapan yang kita lakukan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com