Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jana Parengkuan, Jejak Ceko dalam Toko Kue

Kompas.com - 25/11/2011, 09:46 WIB

KOMPAS.com - ”Zaman Bung Karno dulu, banyak pemuda Indonesia dikirim sekolah gratis ke luar negeri. Papa kebagian dikirim ke Ceko, lalu ketemu mama, jatuh cinta, kawin deh,” tutur Jana G Parengkuan, merangkum riwayat keluarga.

Perempuan berparas indo ini boleh dibilang warisan hidup dari kebijakan mantan Presiden Soekarno pada era Perang Dingin, yang ramah dengan Blok Timur. Inilah Jana G Parengkuan (35). Perempuan Indonesia dengan jejak kecantikan Solo dan Eropa Timur.

Banyak di antara pemuda-pemudi itu, setelah masa studi usai, kemudian pulang ke Tanah Air dengan membawa istri berikut anak-anak mereka yang berwajah menawan. Seperti juga ayah Jana yang asal Solo, Jawa Tengah, membawa pulang sang istri yang asal Ceko, serta dua putri kecil mereka, Jana dan kakaknya, Monika Gunawanova.

”Di sini (Indonesia), anak-anak keturunan Ceko sejak dulu juga ada perkumpulannya lho. Kami sering kumpul-kumpul, main, liburan bareng, dan kadang liburan bersama ke Ceko,” kenang Jana.

Seperti juga Jana, sederet anak-anak keturunan Indonesia-Eropa itu lalu terjun di dunia hiburan sejak usia remaja, menjadi foto model ataupun pemain film. Sebut saja seperti Gladys dan Karina Suwandi, Ryan Hidayat (alm) dan adiknya, Claudia Hidayat, juga kakak beradik Ira dan Arie Wibowo.

”Awalnya aku terjun di dunia foto model karena kakak (Monika) dulu jadi pemenang Gadis Sampul yang pertama tahun 1987. Karena sering antar kakak ke majalah Gadis, aku disuruh casting juga,” kenang Jana, yang sejak usia 13 tahun mulai menjadi foto model.

Hingga kini, meski dunia model tak digelutinya secara penuh, Jana masih kerap didapuk sebagai model iklan, mulai dari sabun pencuci wajah hingga sabun cuci pakaian. Mungkin karena sosoknya bening sehingga identik dengan hal-hal terkait kebersihan.

Bening, segar, pun ayu. Dari sudut-sudut tertentu, kerlingan mata dan senyumnya mengingatkan pada sosok Julia Roberts, bintang Hollywood itu. Jana seperti versi mungil dari Julia. Kadang sulit percaya, perempuan yang mungilnya awet ini adalah ibu dari empat anak.

”Tapi, aku tetap enggak mau kelihatan kayak ibu-ibu... he-he-he. Kalau abis dandan, suka tanya ke suami, terlalu kayak ibu-ibu apa enggak...,” celoteh Jana yang bersyukur memilih menikah di usia 21 tahun.

Toko mungil
Pagi itu Jana tampak berseri-seri dengan gaun merah cerah. Keceriaannya tak lepas dari impian lamanya yang baru saja terwujud, yakni membuka toko kue mungil, The Baked Goods, di sudut persimpangan Jalan Agus Salim dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Di toko itu pula Jana menghadirkan jejak sejarah hidupnya melalui beberapa penganan kecil asal negeri Ceko. Resepnya berasal dari warisan sang nenek, Libuse Simoua (85), yang tinggal di Praha. Jejak kuliner Ceko bisa kita cicipi di toko kue mungil ini.

Selama beberapa tahun sebelumnya, berbagai penganan kecil tersebut dijual melalui situs web. Beragam kue hasil kreasinya itu berkadar manis rendah dengan kandungan bahan baku sejati, bukan artifisial. Jana berani bereksperimen. Seledri pun bisa digunakannya untuk kue kering. Begitu pula jamur. Hasilnya adalah kue yang renyah, gurih, dengan after taste yang amat unik.

”Aku belajar mulai dari buku sampai You Tube,” ungkap Jana sambil membuat pavlova, pencuci mulut yang awalnya tercipta untuk mengenang penari balet terkenal asal Rusia, Anna Pavlova.

Toko kue mungilnya kini menjadi oase baru bagi Jana setelah selama sepuluh tahun terakhir bereksperimen dengan keasyikannya memasak. Jana tergerak belajar memasak karena anak pertamanya, Giulio (12), sempat susah makan. Jana ingin menyenangkan anak-anaknya dengan membuat semua penganan sendiri. Aneka selai olesan roti untuk sehari-hari pun biasa dibikinnya sendiri. ”Di Ceko setiap pergantian musim, nenek bikin selai dari buah-buahan,” kenangnya.

Padahal, ketika baru menikah dengan Erwin Parengkuan (41), pembawa acara kondang, Jana buta soal memasak. Bahkan, ketika Erwin masih menjadi penyiar Radio Prambors, siaran ataupun meeting bisa tertunda sesaat demi mengangkat telepon dari Jana yang bertanya bumbu masak. Maklum, justru Erwinlah yang ketika itu lebih jago memasak.

Teman-temannya kadang heran membayangkan kesibukannya. Jana mengurus empat anak tanpa asisten, selain Erwin, lalu terjun menggeluti bisnis kuliner, dan sesekali menjadi model. "Teman-teman menjuluki aku ’mama gurita’. Seolah-olah tangannya banyak. Dan enggak bisa diam,” kata Jana.

Meski kerap mengaku dirundung pikun akibat sering mengerjakan berbagai pekerjaan bersamaan, Jana seperti sosok serba enteng yang tak pernah didera stres. ”Kata Erwin, masalah kecil dihilangkan, masalah besar dikecilkan,” ujarnya.

Kala suami dan anak-anaknya telah terlelap, perempuan ini menikmati dirinya sendiri dengan melukis. Ketika malam tengah meniti pagi, Jana menuangkan kenangannya akan lanskap negeri Ceko yang cantik di atas kanvas....

(Sarie Febriane)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com