Jakarta, Kompas
Pengunduran diri itu disampaikan dalam konferensi pers oleh Ketua Garda Pemuda Nasdem DKI Jakarta Riezky Aprilia, Minggu. Hal itu dilakukan karena ada perbedaan ideologi dan pemahaman keorganisasian antara pimpinan wilayah dan pimpinan pusat tentang AD/ART.
Dalam keterangan pers disebutkan, ada kekecewaan karena semangat restorasi dan perubahan hanya retorika belaka. Ananda Nicola dari Humas Garda Pemuda Nasdem DPW DKI Jakarta mengatakan, pengurus yang mundur sangat banyak. ”DPW DKI dan DPD juga ada sebagian Barisan Reaksi Cepat,” katanya.
Rio Capella, petinggi Partai Nasdem yang baru saja menyerahkan posisi ketua umum kepada Surya Paloh, secara terpisah menyayangkan pengunduran diri itu. Kalau masalahnya terkait komunikasi, seharusnya bisa diselesaikan. Ia mengatakan, memang dalam beberapa waktu terakhir ini DPW Garda Pemuda Nasdem DKI dibekukan. Rio menilai pengunduran diri itu personal. ”Saya juga tidak lihat ini sebagai penggembosan. Memang ada masalah pribadi,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah pengurus Partai Nasdem juga mundur. Mereka adalah Ketua Dewan Pakar Hary Tanoe, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Ketua Internal DPP Endang Tirtana, Wakil Sekjen Saiful Haq, Ketua DPW Jawa Barat Rustam Effendi, Ketua DPW Jakarta Partai Nasdem Armyn Gultom, dan Sekretaris DPW Jakarta Diflaizal Zen Koto.