Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2024, 15:05 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Merek sepatu legendaris, Bata, menghentikan operasional pabrik di Purwakarta, Jawa Barat terhitung sejak Selasa (30/4/2024) lalu. Manajemen perusahaan mengungkapkan, alasan penghentian operasional pabrik tersebut lantaran turunnya permintaan konsumen. 

Baca juga: Setelah 30 Tahun Beroperasi, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup

Informasi tersebut disampaikan manajemen PT Sepatu Bata Tbk., melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik Purwakarta terus menurun,” ujar Sekretaris Perusahaan Sepatu Bata, Hatta Tutuko, dikutip Kompas.com dari laman BEI, Senin (6/5/2024). 

Di sisi lain, perseroan terus mengalami kerugian akibat turunnya penjualan. Mengutip dari Kontan, kerugian Sepatu Bata membengkak 79,65 persen (yoy), dari rugi Rp 105,92 miliar pada 2022 menjadi Rp 190,29 miliar pada 2023. 

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta tersebut, dibangun pada 1994 sehingga usianya mencapai 30 tahun. 

Baca juga: Bangkitnya Sepatu-sepatu Seri Klasik, Tanda Tren Berputar

Siapa pemilik Sepatu Bata

Salah satu pendiri produsen sepatu Bata, Tomas Bata Wikimedia Commons Salah satu pendiri produsen sepatu Bata, Tomas Bata

Kabar tutupnya pabrik Sepatu Bata di Purwakarta menyedot perhatian masyarakat. Banyak yang mempertanyakan, siapa pemilik Sepatu Bata? 

Kerap dianggap brand lokal, ternyata Sepatu Bata berasal dari Cekoslowakia atau Ceko, dengan nama perusahaan T&A Bata Shoe Company. 

Produsen sepatu tersebut, didirikan oleh tiga bersaudara yakni Tomas, Anna, dan Antonin Bata. Ketiga bersaudara tersebut merupakan generasi kedelapan keluarga pembuat sepatu yang berasal dari Kota Zlin, Cekoslowakia. 

Kelahiran mesin uap mendorong perkembangan bisnis T&A Bata Shoe Company hingga menjadi salah satu produsen sepatu massal pertama di Eropa. Pada abad ke-20, perusahaan memperluas bisnisnya ke seluruh dunia, dengan membuka gerai dan membangun pabrik di sejumlah negara. 

Hingga saat ini, produsen sepatu yang berusia 125 tahun ini telah memiliki ratusan toko ritel yang tersebar di puluhan negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Baca juga: Sepatu Bata, Legenda Anak Sekolahan era 1980-an yang Mulai Redup

Ilustrasi pabrik sepatu Bata di Purwakartabataindustrials.co.id Ilustrasi pabrik sepatu Bata di Purwakarta

Sementara di Indonesia, sepatu Bata mulai masuk pada 1926, atau 19 tahun sebelum kemerdekaan RI. Mulanya, perusahaan melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu, yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Penjualan sepatu Bata di Indonesia meningkat pesat, sehingga perusahaan memutuskan untuk membuka gerai di Indonesia. Pada 24 Maret 1982, sepatu Bata tercatat di Bursa Efek Indonesia (dulu masih bernama Jakarta Stock Exchange) dengan nama PT Sepatu Bata Tbk (BATA). 

Perkembangan bisnis mendorong Sepatu Bata mendirikan pabrik baru di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta dibangun pada Juni 1994 dan mulai produksi pada Januari 1995. 

Bata menjadi salah satu merek alas kaki legendaris di Indonesia. Perusahaan berhasil mengoperasikan sekitar 435 gerai ritel di berbagai kota di Indonesia. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com