Sepatu dari Kulit Daur Ulang, Mungkinkah Tahan Lama?

KOMPAS.com - Hal yang paling kerap digaungkan dalam industri busana saat ini adalah sustainability atau keberlanjutan. Isu sampah fashion sudah kerap terdengar dan mulai menjadi perhatian konsumen, sehingga banyak brand mencari cara untuk memasukkan unsur sustainability dalam produknya.

Kebanyakan merek yang mengadopsi pendekatan ini adalah produsen busana, karena sampah fashion terbesar memang berasal dari sana. Berbagai metode dilakukan, misalnya dengan bahan baku ramah lingkungan, mendaur ulang pakaian bekas, hingga menggunakan sampah plasik sebagai bahan.

Namun kini ada terobosan, di mana brand sepatu Inggris Dr. Martens mendaur kulit bekas untuk dijadikan sepatu baru. Pertanyaan yang muncul di benak konsumen pun beragam: Bagaimana caranya mendaur ulang kulit? Bagaimana kualitas produknya? Apakah tahan lama? Apakah nyaman dipakai, dan seterusnya.

Hal ini memang pantas ditanyakan mengingat sepatu Dr. Martens umumnya dikenal bertahan sangat lama. Bahan kulit dan konstruksi kokoh Dr. Martens memang awalnya dibuat untuk pekerja kasar yang memerlukan sepatu tangguh. 

Baca juga: Dr. Martens Berkolaborasi dengan Alpha Industries, Rilis Sepatu dengan Saku

Dr. Martens Genix Nappa

Lalu bagaimana kualitas kulit daur ulang yang disebut Genix Nappa?

Menurut Dr. Martens, program ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dengan memanfaatkan kulit bekas yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Untuk menciptakan bahan Genix Nappa, Dr. Martens bekerja sama dengan Gen Phoenix, yang menguraikan limbah kulit hingga ke tingkat serat dan kemudian membangunnya kembali menjadi kulit baru.

Setelah diproses, hasilnya adalah kulit yang lentur dan berbeda dari bahan kulit Dr. Martens biasanya yang cenderung keras pada awal pemakaian. Kulit Genix Nappa ini memberikan kesan seperti sudah dipakai selama beberapa dekade sehingga langsung terasa lembut. 

Apa yang membuat koleksi Genix Nappa begitu istimewa?

Menurut Chief Product Officer Dr. Martens, Adam Meek, kulit Genix Nappa dianggap terobosan dibandingkan bahan-bahan daur ulang lain yang cenderung tidak bertahan terlalu lama.

"Kami sangat bersemangat untuk membawa Genix Nappa ke pasar karena kami telah menemukan solusi yang lebih berkelanjutan menggunakan bahan yang tidak mengurangi daya tahan sepatu kami," ujarnya seperti dikutip Hypebeast.

"Beberapa material berdampak rendah yang telah kami uji sebelumnya, seperti material daur ulang atau material nabati, kurang tahan lama, sehingga menemukan solusinya adalah hal yang istimewa."

Genix Nappa dirancang untuk mengatasi menumpuknya limbah kulit, mengambil kembali potongan kulit, dan merekayasa ulangnya menjadi bahan yang lembut namun tahan lama. Bahan Genix Nappa mengandung lebih dari 50% kulit bekas.

Baca juga: Ombak Besar di Kanagawa pada Sepatu Dr Martens

Dr. Martens Genix Nappa

Apa beda bahan yang digunakan pada koleksi Genix Nappa dibandingkan dengan kulit konvensional Dr. Martens?

"Genix Nappa ini unik karena bahannya lembut namun tahan lama dengan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan

kulit konvensional. Saat menguji material baru, penting bagi kami untuk tidak berkompromi dengan gaya, kesesuaian, kenyamanan, atau daya tahan," papar Meek. 

Namun seperti telah disebutkan di atas, material ini lebih lembut dibanding kulit baru, sehingga tidak perlu waktu lama untuk menyesuaikan dengan bentuk kaki.

Dr. Martens sendiri berencana akan meluncurkan sekitar 5.000 pasang untuk menilai lebih lanjut kinerja material baru ini, dan mendengarkan pendapat pemakai sebelum meningkatkan kuantitas produksinya. 

"Ini baru permulaan. Kami akan terus mengembangkan campuran bahan kami untuk meningkatkan jumlah bahan ramah lingkungan yang digunakan di semua kategori produk. Ambisi jangka panjang kami adalah menjadikan 100% alas kaki kami terbuat dari bahan ramah lingkungan pada tahun 2040," jelas Meek.

Baca juga: Cara Cepat Break In Sepatu Docmart agar Segera Nyaman Dipakai