Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya "Training" di Dapur

Kompas.com - 19/03/2013, 15:42 WIB

KOMPAS.com - Training di dapur? Langsung yang terbayang di benak kita adalah kegiatan layaknya master chef yang begitu piawai memasak dan menguasai segenap penjuru area dapur.

Training di dapur yang dimaksud di sini adalah praktik kerja lapangan wajib bagi mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta. Praktik kerja ini masuk kurikulum. Mahasiswa perhotelan diwajibkan training selama satu semester di hotel atau restoran yang bekerja sama dengan pihak kampus.

Kami mendapat kesempatan training di Hotel Sultan, Jakarta, pada semester V. Saya mengambil training di bagian dapur karena memang suka masak-memasak.

Bagian dapur di Hotel Sultan terbagi menjadi beberapa bagian. Ada pastry, production, gardemanger (cold kitchen), service line, butcher, dan vegetables. Semula saya hanya ingin fokus di kue (pastry) saja, tetapi akhirnya saya juga mengambil gardemanger dan production karena kegiatan di bagian itu tak kalah menarik.

Pada saat awal training di dapur, seluruh trainee lebih banyak mendapat pengarahan tentang produk apa yang ada di dapur, serta apa saja pekerjaan yang harus dilakukan staf dapur setiap hari. Ini mulai dari cara mempersiapkan hidangan sampai proses pembuatannya.

Selain itu, kami juga belajar bagaimana membuat suatu produk. Produk dapur berarti berbagai macam hidangan yang disajikan untuk tamu. Misalnya, untuk produk pastry antara lain ada makanan tradisional seperti bubur sumsum dan kue sarang semut sampai berbagai macam hidangan penutup internasional semisal tiramisu, cake red velvet, cake opera, creme brulle, dan fruit pie. Setelah mendapat pengarahan, seluruh trainee pun mulai membantu pekerjaan para staf dapur.

Diberi kepercayaan

Semakin hari tugas yang kami dapat semakin mengasyikkan. Awalnya kami hanya sekadar membantu pekerjaan staf. Namun, lama-kelamaan kami mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan makanan yang akan disajikan bagi para tamu hotel. Bahkan, kami diizinkan menghias dan membuat produk tanpa bantuan para staf dapur.

Terkadang kami pun merasa tertekan karena tugas yang diberikan. Misalnya, ketika bagian dapur harus menyediakan makanan untuk pesta dadakan. Jadilah seluruh trainee pun wajib bekerja sesuai standar tertentu dalam waktu singkat.

Ada pula peristiwa ketika bahan baku untuk makanan permintaan tamu tidak ada sehingga makanan itu harus diganti dengan makanan lain yang tidak terlalu menyimpang jauh dari pesanan tamu.

Hal-hal seperti itu terasa berat bagi kami, tetapi sekaligus memberi kepuasan tersendiri saat kami mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik meskipun berada di bawah tekanan yang tinggi.

Kami juga menemukan berbagai macam hal menarik saat training di dapur. Kami menjadi tahu berbagai macam makanan yang jarang ada di dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti mille feuille, mango charlotte, nachos, dan samosa. Lebih menyenangkan lagi karena kami boleh mencicipi dan membuatnya sendiri.

Lewat training tersebut, kami juga belajar banyak dari staf di dapur tentang bagaimana menghias makanan, cara penyajian yang baik untuk suatu jenis makanan, dan cara menyelesaikan suatu masalah di dapur. Bahkan, kami juga mendapat pelajaran hidup dari mereka.


Dyah Ayu Warisista Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com