Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Hal yang Pria Harus Tahu tentang Rambut Beruban

Kompas.com, 5 Juli 2017, 16:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Meski cat rambut dapat mengubah rambut yang mulai memutih menjadi hitam dalam sekejap, tetapi tetap saja kemunculan uban sebelum waktunya bisa mendatangkan kecemasan. Padahal, tak semua rambut yang ditumbuhi uban terlihat buruk.

Lihat saja aktor George Clonney yang tetap terlihat keren dengan rambut berubannya yang berwarna salt and pepper.

Bila Anda sudah mulai beruban atau khawatir rambut memutih, ketahui beberapa hal terkait uban yang bisa muncul sekitar usia 30 tahun tersebut.

1. Penyebab rambut beruban?

Berdasarkan United States National Library of Medicine, warna rambut ditentukan oleh pigmen rambut yang disebut melanin—yang dihasilkan oleh folikel rambut. Folikel adalah struktur di kulit yang membuat dan menumbuhkan rambut.

Seiring dengan penuaan, folikel tak lagi banyak membuat melanin, dan ini menyebabkan rambut beruban. Biasanya itu mulai terjadi di usia 30 tahun. Tapi, setiap orang akan beruban di usia yang berbeda. Kenapa? Genetik adalah alasan utama Anda beruban. Biasanya yang lebih cepat adalah orang dari ras Kaukasia, kemudian Asia dan terakhir kulit hitam. Sebagian peneliti percaya separuh populasi memiliki rambut beruban di usia 50 tahun.

2. Bisakah rambut beruban kembali seperti semula?

Jika Anda masih muda (di bawah 35) dan beruban, segera periksa ke dokter. Menurut penelitian, kekurangan vitamin B12 atau masalah dengan kelenjar pituitari atau tiroid dapat menyebabkan uban timbul dini.

Rambut beruban yang disebabkan karena gangguan penyakit bisa kembali seperti rambut semula jika masalahnya diobati. Jika pemicunya karena faktor genetik, tidak ada obatnya,

3. Bagaimana mencegah uban?

Anda tidak bisa melawannya jika ada faktor genetik dalam tubuh, tapi Anda bisa mengimbanginya. Secara keseluruhan, jagalah tubuh tetap sehat dan batasi kegiatan yang mempercepat penuaan. Jadi, berhenti merokok dan perbaiki pola makan.

Meski tidak ada penelitian yang membuktikan rokok menyebabkan rambut beruban secara langsung, tapi merokok menyebabkan penuaan dini.  Suplemen gizi, vitamin, dan produk lainnya tidak akan menghentikan atau menurunkan tingkat uban, tapi meningkatkan kesehatan secara umum, yang sekali lagi penting untuk memperlambat penuaan.

Makanan hati seperti Omega 3 menjaga rambut tetap kuat—sehingga penting disarankan memakan ikan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau, dan hindari gula olahan. Untuk mengisi kembali kadar vitamin B12 makan unggas, telur, keju, susu dan makanan laut. Dan dapatkan matahari. Folikel rambut memiliki vitamin D di dalamnya, jadi dapatkan sinar matahari pagi dengan kulit telanjang selama 20 menit per hari untuk meningkatkan vitamin D.

4. Coba pewarna rambut atau tidak

"Tidak masalah jika rambut Anda berwarna seperti salt and pepper, platinum atau sillver fox, cara terbaik untuk mewarnai dan merawat abu-abu Anda adalah membuatnya mengkilap dan sehat, bukan menjemukan dan kusam," kata Ash-Leigh Croker, penata rambut di Valonz.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau