Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Brokoli Tidak Tersaji Dalam Kemasan Kaleng?

Kompas.com, 27 Oktober 2017, 06:07 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Brokoli berwarna hijau adalah jenis sayuran yang bagus dan menyehatkan untuk dikonsumsi. Apalagi brokoli menjadi salah satu dari 33 makanan sehat yang memiliki banyak kandungan gizi.

Karena kandungan gizi dan rasanya yang cukup enak, tak sedikit orang menyimpan brokoli di kulkas atau lemari pendingin untuk dijadikan stok bahan makanan. Tapi, pertanyaannya, mengapa sayuran yang digemari banyak orang ini tidak hadir dalam bentuk kemasan kaleng agar mudah dibawa?

Jika kita ingin mengkonsumsi sayuran seperti wortel, jamur, atau kentang, kita bisa dengan mudah menemukannya di hampir semua produk makanan kalengan. Tapi, brokoli kaleng tampaknya tidak ada.

Seperti diketahui, makanan kalengan bisa tetap segar karena proses pengalengannya  menghilangkan oksigen dan menghancurkan enzim terlebih dahulu dengan cara direbus sehingga bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh begitu wadah tertutup.

Namun, hal itu rupanya bukan cara yang cocok untuk brokoli, yang tak sekeras jagung atau kacang. Merebus brokoli yang bertujuan untuk membunuh bakteri ternyata akan membuat bunga-bunga halus brokoli menjadi hancur kemudian menjadi bubur.

Bayangkan brokoli yang terlalu lama dipanaskan di microwave, bentuknya menjadi berantakan. Nah, seandainya brokoli disajikan dalam bentuk kaleng kemasan, kondisinya bakal lebih buruk lagi.

Baca juga : Brokoli, Ampuh Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker

Sayuran kalengan menjalani dua proses pemanasan, sekali sebelum masuk kaleng dan sekali lagi saat air panas ditambahkan ketika mengemasnya. Dengan cara itu, brokoli bakal hancur. Akibatnya, alih-alih mendapatkan brokoli renyah saat membuka kaleng, Anda bakal menemukan bubur brokoli yang tidak menarik untuk ditumis.

Selain itu, tekstur bukan satu-satunya alasan brokoli tak disajikan dalam bentuk kemasan kaleng. Menurut University of Wisconsin, proses pengalengan akan menjadikan brokoli berwarna kurang bagus dan aroma yang bisa dibilang tidak enak.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau