Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghilangkan Pikiran Negatif yang Mengganggu

Kompas.com, 3 Agustus 2018, 05:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Percaya atau tidak, apa yang sedang kita pikirkan, entah itu baik ataupun buruk, nantinya bisa memengaruhi sesuatu yang sedang kita jalani.

Itu alasannya mengapa kita dianjurkan untuk sering berpikir positif daripada negatif. Memangnya, sekuat apakah efek pikiran negatif bisa memengaruhi diri seseorang?

Jangan remehkan efek pikiran. Ya, karena tanpa sadar penyebab paling sederhana dari kegagalan maupun keberhasilan yang kita alami itu berkat pengaruh dari pikiran kita sendiri.

Jadi, ketika pikiran dipenuhi oleh hal-hal yang ‘berbau’ negatif, lambat laun itu akan memunculkan stres yang akhirnya malah mengacaukan apa yang sedang kita jalani.

Mudahnya begini, pikiran negatif itu seperti ketika kamu berbicara dengan diri sendiri. Namun di sini, kamu tidak sedang menyemangati atau mendorong diri untuk terus maju. Sebaliknya, kamu justru menyalahkan dan meremehkan kemampuan sendiri.

Baca juga: Sering Berpikiran Negatif? Cobalah Pelihara Hewan

Coba ingat-ingat kembali, pernahkah kamu berpikir: “Saya tidak akan bisa melakukan hal itu”, “Sepertinya, tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari diri saya”, atau bahkan “Untuk apa berjuang, kalau pada akhirnya saya tetap gagal juga”.

Mungkin terlihat sepele, tapi segelintir ucapan itulah yang tenyata berdampak cukup besar pada pikiran, tubuh, hingga hidup kita.

Intinya, bicara hal yang negatif dengan diri sendiri alias negative self talk merupakan sebuah dialog batin yang bisa membatasi kemampuan dan rasa percaya diri dalam waktu yang bersamaan.

Selain berujung pada stres, pada akhirnya juga dapat mengurangi kemauan serta kemampuan kita untuk membuat perubahan positif dalam hidup.

Baca juga: Alasan Anda Harus Mulai Bicara pada Diri Sendiri

Menariknya, ternyata bicara tentang apapun dengan diri sendiri bisa menyemangati kita untuk lebih baik lagi. Dengan catatan, perkataan yang disampaikan itu tidak menjatuhkan diri, melainkan membangkitkan motivasi.

Sayangnya, banyak orang yang justru berlebihan saat berbicara dan mengkritik dirinya sendiri. Padahal kritik yang terlalu berlebihan bisa menyerang balik ke diri kita, karena akan mengarahkan kita untuk fokus pada hal-hal negatifnya saja dan melupakan bagian positif yang harusnya diperbaiki.

Kondisi ini yang tidak hanya bisa menurunkan motivasi, tapi juga menumbuhkan rasa tidak mampu serta depresi dalam diri. Pada akhirnya, kita justru kesulitan untuk melihat dan memanfaatkan peluang positif yang ada di lingkungan sekitar.

Lalu, bagaimana agar bisa mengurangi bicara negatif dengan diri sendiri?

Memang, tidak mudah untuk menyingkirkan pikiran negatif yang terus terlintas. Namun, kuncinya ada pada diri kita sendiri. Sudah sejauh mana usaha kita untuk meyakinkan bahwa kita mampu dan bisa?

Beberapa trik sederhana yang dikutiop dari HelloSehat ini juga bisa membantu mengurangi negative self talk:

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau