Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis "Headphone" Terbaik untuk Cegah Kerusakan Telinga

Kompas.com, 6 September 2018, 07:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Bustle

KOMPAS.com - Rasanya setiap orang sudah mengetahui bahwa kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headphone bisa menyebabkan kerusakan pendengaran, sama halnya seperti paparan suara keras.

Sebuah studi pada 2010 menemukan, 80 persen remaja putri pernah mengalami kehilangan pendengaran setelah mendengarkan musik lewat headphone dengan volume keras.

Sayangnya, bahaya ini kurang disadari sebagian besar masyarakat.

Kita tahu bahwa headphone sangat beragam di pasaran. Mulai dari headphone dengan ujung kecil hingga headphone dengan ujung besar yang penggunaannya dijepitkan pada kepala.

Pemilihan jenis headphone ternyata sangat berpengaruh terhadap tingkat kerusakan pendengaran, bahkan bisa meminimalisasi kerusakan tersebut.

The American Speech-Hearing-Language Association mencatat, setiap suara seharusnya diputar pada kapasitas maksimal 70 desibel agar tetap aman. Suara tersebut setara dengan level suara yang ditimbulkan vacuum cleaner.

Jadi, tidak ada jenis headphone paling baik di antara lainnya jika kamu memutar musik pada volume yang masih moderat.

Baca juga: Risiko Tuli pada Orang Muda akibat Pakai Headphone

Meski begitu, ada satu area pada desain headphone yang sangat berpengaruh terhadap gangguan pendengaran, yakni bagaimana headphone tersebut mengatasi suara gangguan.

Headphone  kedap suara didesain untuk menahan suara dari luar headphone melalui lapisan busa dan material di sekelilingnya. Headphone jenis ini dianggap lebih baik dalam menjaga pendengaran.

Sebuah tulisan pada laman Audicus mengingatkan agar kita memilih headphone yang tidak menahan suara hanya di ruang antara speaker headphone dan gendang telinga.

Artinya, headphone yang aman bagi pendengaran mungkin membuat suara yang kita dengar dari pemutar musik lebih mudah bocor ke luar.

Namun, ada pula problem jika kita menggunakan jenis headphone tersebut. Karena suara dari luar mudah masuk, maka telinga kita kemungkinan akan menerima suara yang lebih banyak.

Suara yang keluar dari headphone pun kurang efektif sehingga penggunanya justru akan menaikkan volume.

Namun, jika kamu sudah mengalami kerusakan pendengaran ringan, pakar teknologi produk di Action On Hearing Loss, Kevin Taylor menjelaskan kepada Bustle bahwa pilihan terbaik bukanlah headphone kedap suara (noise-blocking headphone).

Kita bisa juga memilih temuan headphone terkini yang punya kemampuan tinggi mengatur suara, yakni IQ buds yang mudah dipakai dan nyaman di telinga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau