Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Terbaik Orangtua Menanggapi Anak yang Bicara Kotor

Kompas.com, 26 November 2019, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Parents

KOMPAS.com – Tentu saja kita sebagai orangtua akan terkejut ketika mendengar anak mengumpat atau mengucapkan kata-kata kotor. Walau begitu, jangan langsung memarahinya agar ia tidak makin senang menggunakan kata yang tidak sopan.

Para ahli mengatakan, usia 3-5 tahun adalah periode ketika anak mulai mengetahui bahasa yang kotor. Balita mendengar dan belajar sampai 9 kata baru setiap harinya, yang ia dengar dari televisi, percakapan orang di sekitarnya, orang asing di supermarket, dan sayangnya kata-kata makian dan kurang sopan juga termasuk.

Anak belajar bahwa kata-kata tersebut bisa memberi banyak emosi, walau ia sendiri sebenarnya tidak tahu artinya, sehingga ia mencoba memakai kata itu untuk melihat apa yang terjadi.

“Ketika anak menyadari kata-kata tertentu memiliki kekuatan karena memberikan respon tertentu, kata itu menjadi semakin menarik,” kata profesor bidang psikologi James Walsh.

Jika mendengar si kecil mengucapkan kata-kata baru yang tidak pantas diucapkan, berikut adalah respon yang sebaiknya kita berikan:

Tetap tenang
Anak-anak penuh rasa ingin tahu. Jika ia menanyakan arti sebuah kata yang belum pernah diketahuinya sebelumnya, jawablah dengan tenang. Beri penjelasan yang bisa ia pahami dan jangan bereaksi berlebihan.

Kita mungkin tergoda untuk marah atau tertawa mendengar kata-kata tertentu keluar dari wajah polosnya, tapi jika kita bereaksi berlebihan ia justru makin tertarik.

Kita bisa mengatakan, “Ini adalah kata yang dipakai oleh beberapa orang, tapi bukan kata yang baik dan tidak pantas untuk anak kecil”. Atau jelaskan padanya, “Kita tidak memakai kata seperti itu di keluarga kita”.

Bila si kecil ingin tahu mengapa kata itu tidak diperbolehkan, beri penjelasan tentang mengapa bahasa yang kita pakai bisa memengaruhi orang di sekitar kita. Misalnya bisa menyakiti hati orang.

Baca juga: Menghadapi Ulah Anak 2 Tahun yang Sering Bikin Frustrasi Orangtua

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Evaluasi
Anak-anak di usia prasekolah memakai kata makian dan kata kotor untuk alasan yang sama seperti orang dewasa, untuk mencari perhatian. Mereka mungkin memaki karena sedang marah atau sangat senang.

Bila si kecil masih tetap memakai kata itu setelah kita beri penjelasan, evaluasi mengapa perilaku ini terjadi.

“Anak terkadang berperilaku demikian karena ada yang belum terpenuhi. Sebagai orangtua kita bisa mencari tahu dan membantu anak memenuhinya dengan cara yang baik,” kata psikolog Emily Lowell.

Misalnya saja, ketika anak mengucapkan kata kotor karena butuh perhatian, cari kesempatan untuk memujinya ketika ia berperilaku dan menggunakan bahasa yang sopan.

Apakah anak sedang berusaha melucu? Maka beri perhatian dan tertawalah ketika ia melontarkan humor yang pantas. Jika si kecil mengumpat karena frustasi, ajarkan anak bahwa memaki dengan kata kotor bukan cara yang baik untuk meluapkan emosi.

“Ajarkan anak untuk menyampaikan emosinya itu dengan ‘Saya marah’ atau ‘Saya kesal”. Biarkan mereka meluapkannya dengan pelepasan fisik seperti berlari atau menekan kaki agar perasaan lebih baik,” kata Lowell.

Baca juga: 5 Cara agar Anak Mendengarkan Orangtua

Tetap berkomunikasi
Anak-anak di usia 5-6 tahun juga sangat tertarik dengan bagian tubuh dan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Jadi, mungkin saja suatu hari pulang sekolah ia mengucapkan nama bagian tubuh sambil tertawa-tawa.

Sebenarnya anak sedang belajar tentang perbedaan fisik dan ingin tahu. Jangan bereaksi dengan memarahi anak, tapi tanyakan dari mana ia mendengar kata itu dan apakah ia tahu artinya.

“Bila kita meresponnya dengan marah atau malah membuatnya malu, ia akan mendapat pesan bahwa orangtuanya tak bisa diajak bicara tentang tubuh dan seksualitas,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau