Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantangan bagi Calon Ibu Saat Merencanakan Program Kehamilan

Kompas.com, 17 April 2020, 08:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani program kehamilan (promil) dengan sukses bukanlah hal yang mudah. Salah satu hal yang wajib diupayakan adalah menjaga asupan nutrisi seimbang bagi calon ibu.

Namun, ada sejumlah faktor lainnya yang juga perlu diperhatikan ketika menjalani promil.

"Kualitas sperma dan sel telur ini pengganggunya cukup banyak. Bisa dari kondisi lemak yang banyak mengganggu hormon, kondisi yang pro-oksidannya banyak, merokok, dan lainnya yang akhirnya mengganggu kualitas sel sperma dan telur."

Baca juga: Menjalani Program Kehamilan di Tengah Pandemi, Amankah?

Demikian diungkapkan oleh dokter spesialis gizi klinik dari RSU Bunda Jakarta, Marya Haryono, dalam #PROMILdirumahaja online press conference bersama Morula IVF, Kamis (16/4/2020).

Beberapa pantangan bagi para calon ibu yang tengah merencanakan promil, antara lain:

1. Paparan radikal bebas

Selain dihasilkan oleh tubuh secara alami, radikal bebas pun bisa berasal dari luar tubuh.

Beberapa pemicunya radikal bebas dari luar tubuh, antara lain asap rokok, pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya, radiasi sinar matahari, makanan yang digoreng, gula, lemak tinggi, hingga alkohol.

Radikal bebas yang terlalu banyak di dalam tubuh, dapat memicu kondisi yang disebut dengan stres oksidatif.

Stres oksidatif dapat merusak sel-sel di tubuh, dan berujung pada berbagai penyakit, serta menjadi penyebab penuaan.

"Yang sedang promil tentu ingin mengurangi paparan radikal bebas, hal yang mengganggu hormon dan kondisi yang mungkin mengganggu kondusi reproduksi," paparnya.

Baca juga: Hamil Trimester Awal di Masa Pandemi Corona, Apa yang Harus Dilakukan?

2. Lemak jenuh

Hindari makanan tinggi lemak jenuh. Beberapa sumber lemak jenuh antara lain produk susu tinggi lemak, daging, mentega, dan lainnya.

Pada situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, risiko semakin tinggi sebab kebanyakan orang cenderung banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dan kurang memerhatikan asupan nutrisinya.

Namun, tak semua lemak buruk. Lemak baik justru disarankan untuk dikonsumsi. Kamu bisa mendapatkannya dari sumber makanan seperti minyak zaitun, alpukat, beberapa jenis ikan, dan lainnya.

3. Karbohidrat sederhana

Ketika sedang menjalani promil, tingkatkan konsumsi makanan tinggi protein dan mengandung unsur nutrisi mikronutrien seperti asam folat, seng, selenium, dan lainnya.

Hindari konsumsi terlalu banyak karbohidrat sederhana. Misalnya, makan terlalu banyak nasi, roti atau secara komposisi gizi tidak seimbang yang membuat porsi makan didominasi karbohidrat.

"Misalnya makan nasi lauknya kering kentang dan mie, zat gizinya tidak optimal," kata dia.

Namun, Marya mengingatkan bahwa pantangan-pantangan ini sebetulnya tak hanya berlaku untuk calon ibu yang sedang menjalani promil, tetapi juga oleh masyarakat secara umum.

Tetapi, calon ibu yang sedang merencanakan kehamilan tentunya ingin memastikan bahwa program yang dijalaninya berhasil dan segera bisa mendapatkan buah hati.

"Syarat mutlak tubuh manusia bisa berjalan dengan optimal adalah konsumsi bahan makanan sesuai porsi. Yang penting pada prinsipnya menerapkan gizi optimal," ungkapnya.

Baca juga: Hamil di Masa Pandemi, Tanyakan 5 Hal Berikut pada Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau