Berbagi tugas dengan pasangan juga dilakukan oleh influencer Nucha Bachri yang memiliki dua anak balita.
“Aku dan suami sama-sama mengasuh anak. Aku jadi ‘bumper’ ketika anak-anak mau mengganggu jam kerja bapak mereka, dan sebaliknya,” ujarnya.
Ketika Nucha butuh waktu untuk fokus kerja, maka suaminya akan menemani anak-anak.
Bagaimanapun, kadang perselisihan waktu kerja antata Nucha dan suami tak terelakkan. “Konsekuensinya, salah satu dari kami harus kerja sambil digelendoti anak-anak,” ucap Nucha.
Menurut Irma, sebenarnya banyak nilai positif yang dapat dipetik dari WFH. “Utamanya, WFH memungkinkan kita tetap terhubung secara fisik dan psikologis dengan anak dan pasangan,” ujarnya.
Baca juga: WFH Bikin Tubuh Gampang Lelah, Apa Sebabnya?
Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun lebih fleksibel, bisa diatur dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan kita saat itu. Selain itu, pengeluaran pun menjadi lebih hemat karena tidak ada biaya akomodasi dan transportasi untuk ke kantor dan sekolah.
Yang tak kalah penting, kita sebagai orang tua bisa menjadi role model bagi anak-anak.
“Sehingga anak-anak bisa paham apa saja yang dilakukan orang tuanya, terkait pekerjaan atau profesinya,” tutur psikolog anak dan keluarga ini.
Irma menambahkan, sangat penting melibatkan anak dalam kegiatan domestik. Misalnya memasak, membersihkan rumah, atau mencuci pakaian.
“Anak-anak biasanya sangat senang jika dilibatkan, sekaligus akan membuat mereka menjadi lebih terampil,” ungkap Irma.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.