Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Ampuh Turunkan Berat Bedan, Apa Itu Garcinia Cambogia?

Kompas.com, 15 Juni 2020, 18:41 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Garcinia cambogia adalah buah tropis yang dikenal dengan nama asam malabar atau asam gelugur di Indonesia.

Buah ini dipercaya bisa membantu melangsingkan tubuh. Ekstrak kulitnya sering dijadikan suplemen penurun berat badan, karena mengandung asam hidroksisitrat.

Sebelum mengonsumsinya, kenali dulu efektivitas dan efek samping Garcinia cambogia. Sebab, lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) sebenarnya menyarankan untuk menghindari suplemen yang mengandung Garcinia cambogia.

Apa itu Garcinia cambogia?

Garcinia cambogia adalah buah menyerupai labu berwarna kuning yang kehijauan. Rasa asamnya membuat asam gelugur ini tidak populer di masyarakat sebagai makanan, melainkan sebatas dimanfaatkan untuk bumbu masak.

Kini, banyak suplemen penurun berat badan yang terbuat dari kulit buah asam gelugur. Sebab, kulit buah ini mengandung asam hidroksisitrat, senyawa aktif yang dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan.

Rata-rata, produk suplemen penurun berat badan mengandung 20-60% asam hidroksisitrat. Padahal, kalau mengacu pada penelitian, dibutuhkan 50-60% asam hidroksisitrat untuk bisa merasakan manfaat Garcinia cambogia.

Maka dari itu, sebelum mengonsumsinya, kita disarankan untuk lebih kritis dalam melihat kandungan suplemen penurun berat badan Garcinia cambogia. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter mengenai keamanan mengonsumsi buah yang rasanya asam ini.

Karena banyak yang meyakini manfaat asam gelugur sebagai suplemen penurun berat badan, para peneliti akhirnya melakukan sejumlah riset mengenai efek dari suplemen itu.

Beberapa riset tersebut membuktikan, suplemen penurun berat badan Garcinia cambogia memang bisa menurunkan berat badan, tapi tidak signifikan.

Garcinia cambogia hanya mampu menurunkan berat badan sekitar 0,88 kilogram (kg) saat dikonsumsi selama 2-12 minggu. Meski begitu, studi lain tidak menemukan manfaatnya sebagai penurun berat badan.

Dalam studi terbesar yang melibatkan 135 responden, para peneliti bahkan tidak menemukan perbedaan dalam penurunan berat badan, antara mereka yang mengonsumsi Garcinia cambogia dan obat kosong (plasebo).

Kesimpulannya, para peneliti belum bisa menjamin efektivitas Garcinia cambogia. Sebab, hasil penelitian mengenai asam gelugur ini masih beragam.

Baca juga: 9 Buah-buahan Terbaik untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

Bagaimana cara kerja Garcinia cambogia dalam menurunkan berat badan?

Kandungan asam hidroksisitrat yang diekstrak dari kulit buah asam gelugur, diklaim bisa “menghadang” enzim pembuat lemak, bernama citrate lyase.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau