Namun, peningkatan ukuran lingkar pinggul sebesar 10 cm dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 10 persen, sedangkan peningkatan lingkar paha sekitar 5 cm dinilai mampu menurunkan risiko kematian 18 persen.
"Lemak pinggul dianggap bermanfaat dan ukuran paha merupakan indikator jumlah otot, yang sifatnya melindungi," kata Tauseef Ahmad Khan, rekan pasca-doktoral di Department of Nutritional Sciences di University of Toronto, salah satu penulis studi.
Mengganggu fungsi organ
Studi saat ini tidak dapat mengabaikan setiap kondisi mendasar atau penyakit bawaan yang bisa menjelaskan hubungan antara kematian dini dan lemak di perut.
Namun, hasil studi tetap mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa lemak perut berlebih dapat merusak kesehatan.
Studi sebelumnya mengungkap, ukuran lingkar pinggang lebih tinggi dari 101 cm pada pria atau 87,6 cm pada wanita dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan serangan jantung yang lebih tinggi.
Beberapa bukti juga menemukan, lemak perut yang lebih besar dikaitkan dengan performa kognitif yang lebih rendah.
Baca juga: Mengapa Lemak Visceral Berlebih Memicu Gangguan Kesehatan Kronis?
Lemak di dalam tubuh atau menyelimuti organ yang dikenal sebagai lemak viseral dapat mengganggu fungsi organ dalam tubuh.
Sedangkan. pinggul dan paha yang lebih besar menandakan kesehatan jantung dan metabolisme tubuh yang lebih baik, tulis para peneliti.
Para ahli sejauh ini menyimpulkan bahwa indeks massa tubuh (BMI) bukan indikator kesehatan yang sempurna, karena tidak membedakan berat otot dan berat lemak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.