Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 September 2020, 21:34 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lemak yang terdapat di dalam tubuh bisa menyebabkan berat badan kita bertambah. Namun, ada hal lain yang perlu kita khawatirkan.

Jika kita memiliki lemak yang menumpuk di bagian perut, maka kita berisiko lebih besar untuk mengalami kematian dini.

Temuan dari studi yang diterbitkan di jurnal BMJ mengungkap hal tersebut. Studi itu menyebut, semakin banyak lemak di sekitar bagian tengah tubuh, risiko meninggal dunia lebih awal lebih tinggi, meski tidak terdapat lemak di bagian lain dalam tubuh kita.

Namun, bagian pinggul dan paha yang lebih besar dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah.

Temuan ini mendukung studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa lemak perut sangat berbahaya, sekaligus menjadi indikator kesehatan yang lebih tepat dibandingkan mengukur berat badan atau indeks massa tubuh seseorang.

Baca juga: Mengganti Kopi dengan Teh Bisa Membantu Bakar Lemak Perut Membandel

Peneliti dari institusi di Iran dan Kanada meninjau 72 studi yang mencakup lebih dari 2,5 juta partisipan di seluruh dunia. Seluruh partisipan dilihat kondisi kesehatannya dari jangka waktu 3-24 tahun.

Semua studi melaporkan tiga indikator kegemukan, seperti lingkar pinggang, rasio pinggang ke pinggul, serta metrik bentuk tubuh.

Ada pula beberapa studi yang mencantumkan metrik ukuran tubuh lain, seperti pinggul dan lingkar paha.

Para peneliti menemukan, lemak perut dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi, yang disebut kematian karena segala penyebab.

Sebagai contoh, setiap peningkatan lingkar pinggang sekitar 10 cm dikaitkan dengan risiko kematian 11 persen lebih tinggi.

Baca juga: Yuk, Ukur Lingkar Pinggang, Makin Besar Makin Berisiko...

Namun, peningkatan ukuran lingkar pinggul sebesar 10 cm dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 10 persen, sedangkan peningkatan lingkar paha sekitar 5 cm dinilai mampu menurunkan risiko kematian 18 persen.

"Lemak pinggul dianggap bermanfaat dan ukuran paha merupakan indikator jumlah otot, yang sifatnya melindungi," kata Tauseef Ahmad Khan, rekan pasca-doktoral di Department of Nutritional Sciences di University of Toronto, salah satu penulis studi.

Mengganggu fungsi organ

Studi saat ini tidak dapat mengabaikan setiap kondisi mendasar atau penyakit bawaan yang bisa menjelaskan hubungan antara kematian dini dan lemak di perut.

Ilustrasi. Ilustrasi.

Namun, hasil studi tetap mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa lemak perut berlebih dapat merusak kesehatan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau