KOMPAS.com – Bertahun-tahun, orang yang gemar bermain game alias gamer kerap mendapatkan stereotip sebagai orang yang tidak suka bersosialisasi.
Namun, selama masa pandemi Covid-19 ini, video game justru dijadikan sebagai alternatif untuk dapat berinteraksi.
Dengan semakin berkembangnya game online, memungkinkan kita untuk memiliki percakapan yang menyenangkan tanpa harus bertatap muka.
Baca juga: Kecanduan Gadget dan Game Online Itu Nyata
Jadi, mungkin inilah waktunya untuk memperbarui gambaran kita tentang gamer dan menyadari bahwa video game dapat berfungsi dengan cara yang baik.
Apalagi, video game ternyata dapat membantu orang-orang untuk terlepas dari rasa kesepian yang bisa mengganggu kesehatan mental.
Psikolog asal Belanda, Geert Verheijen sangat tertarik mempelajari game karena dia sendiri adalah seorang gamer.
Sebelumnya, dia pernah melakukan penelitian tentang agresi dan kognisi yang berkaitan dengan game.
Verheijen menghabiskan tiga tahun mempelajari perilaku bermain game dari sekitar 600 siswa kelas 7-10 dengan menggunakan kuesioner dan studi observasi langsung.
“Saya tidak mempelajari pasien, tetapi hanya membaca rata-rata perilaku bermain game sehari-hari remaja,” kata dia kepada Medical Daily.
Baca juga: Mainan Konvensional Lebih Unggul dari Game Online
Hasil yang ditemukannya, anak-anak yang bermain sendirian dalam jangka waktu yang lama memang merasa lebih kesepian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.