Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 27 Oktober 2020, 14:25 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, mengontrol emosi adalah hal yang sulit untuk dilakukan, sehingga menjadi amarah yang meledak-ledak. 

Padahal emosi dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan kita mulai dari pengambilan keputusan, interaksi dengan orang lain, serta kesehatan mental.

Maka dari itu, kita perlu belajar mengontrol emosi dengan tepat supaya tidak memberikan dampak buruk terhadap kehidupan kita dan orang sekitar.

Namun, cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi pada masing-masing orang berbeda satu sama lain.

Berikut ini beberapa cara mengontrol emosi yang umum dilakukan:

1. Menyadari dampak yang bisa ditimbulkan

Sebelum meluapkan emosi, pikirkan terlebih dahulu dampak yang bisa ditimbulkan.

Cara mengungkapkan emosi yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap hubungan dengan orang lain, menimbulkan konflik, hingga masalah pada fisik maupun mental kita.

2. Bertujuan untuk mengendalikan, bukan meredam

Cara mengontrol emosi yang tepat adalah dengan mengendalikan, bukan meredamnya. Ketika emosi diredam secara paksa, kita membatasi diri untuk belajar dari pengalaman dan mengekspresikan perasaan.

Jika terus dilakukan, hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Masalah kesehatan yang dapat muncul saat kita meredam emosi secara paksa antara lain:

  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Otot tegang dan nyeri
  • Kecanduan terhadap obat-obat tertentu

3. Mengidentifikasi apa yang dirasakan

Melakukan identifikasi atas suasana hati dapat berpengaruh terhadap bagaimana cara kita mengontrol emosi. Cobalah bertanya kepada diri sendiri soal beberapa hal seperti:

  • Apa yang sebenarnya sedang kita rasakan?
  • Apa yang membuat kita merasakan hal tersebut?
  • Apakah ada penjelasan masuk akal atas situasi yang sedang kita alami?
  • Apa yang hendak dilakukan untuk melampiaskan perasaan?
  • Apa ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi situasi tersebut?

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, reaksi yang sebelumnya menggebu-gebu tentunya akan menjadi berbeda. Meski terlihat sulit dilakukan, cobalah berlatih melakukannya supaya terbiasa.

Baca juga: Coba Simak, 9 Teknik Cerdik Kendalikan Rasa Marah

4. Menerima keadaan

Menerima situasi yang sedang terjadi dapat membantu kita dalam mengontrol emosi. Cobalah untuk berkata pada diri sendiri bahwa situasi yang tengah kita alami bukanlah masalah besar. Cara ini memungkinkankita untuk tidak bereaksi secara berlebihan.

Menerima emosi dapat memberikan kepuasan tersendiri dalam hidup dan mengurangi risiko mengalami gejala kesehatan mental.

5. Menarik napas dalam

Mengambil napas dalam memang tidak menghilangkan emosi, namun cara ini dapat membuat kita menjadi lebih tenang.

Saat pikiran menjadi tenang, kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat emosi tentunya akan makin berkurang.

Untuk melakukan cara ini, tarik napas menggunakan diafragma. Tahan selama tiga detik sebelum kemudian dikeluarkan secara perlahan.

6. Ketahui kapan harus mengeluarkan emosi

Meluapkan emosi dengan cara menangis maupun berteriak merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Cara-cara tersebut dinilai dapat membantu meredakan amarah yang ada dalam diri.

Meski begitu, kamu harus memerhatikan situasi di sekitar sebelum meluapkan emosi. Hal ini akan membuat kita belajar dengan sendirinya soal waktu yang tepat untuk mengekspresikan emosi dalam diri.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Makan Berlebihan Saat Emosi

7. Beri ruang untuk menyendiri

Memberi ruang untuk menyendiri dapat memengaruhi cara kita dalam mengambil keputusan. Hal ini memang tidak dapat sepenuhnya menghilangkan emosi, namun mengalihkan perhatian untuk sementara hingga semuanya mereda.

Beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan saat menyendiri seperti jalan-jalan, menonton video lucu, berkebun, hingga menghabiskan waktu dengan binatang peliharaan.

Ilustrasi meditasishutterstock Ilustrasi meditasi
8. Meditasi

Melakukan meditasi dapat menjadi salah satu alternatif cara mengontrol emosi. Meditasi dapat meningkatkan kesadaran terhadap perasaan serta pengalaman yang pernah kita alami sebelumnya.

Selain membantu mengontrol emosi, meditasi juga memberikan sejumlah manfaat lain, mulai dari membuat tubuh menjadi lebih rileks hingga mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

9. Berbicara dengan terapis

Apabila emosi yang dialami mulai membebani pikiran, segera konsultasi dengan terapis atau ahli kesehatan mental. Berbicara dengan ahlinya bisa membantu kita dalam hal:

  • Mengeksplorasi faktor yang membuat emosi menjadi tidak teratur
  • Mengatasi perubahan suasana hati yang parah
  • Mempelajari cara mengontrol emosi yang tepat
  • Berlatih menantang perasaan yang membuat tertekan

Berbicara dengan ahlinya dapat mengurangi potensi kita untuk melakukan tindakan-tindakan seperti melukai diri sendiri, merusak, maupun bunuh diri.

Baca juga: Jika Sedang Emosi, Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Berinteraksi dengan Anak

Tanda-tanda tidak bisa mengontrol emosi

Tanda-tandaseseorang tidak bisa mengontrol emosi beragam, bergantung pada suasana hati apakah sedang bahagia, sedih, atau marah.

Saat tidak mampu mengontrol emosi kesedihan, kita akan merasa mudah lelah, merasa hidup sangatlah berat, kesulitan berkonsentrasi, dan menangis secara tiba-tiba.

Sementara itu, emosi tak terkontrol yang disebabkan oleh amarah menimbulkan kecemasan. Selain kecemasan, kondisi ini juga dapat memengaruhi fisik seperti jantung berdebar kencang dan tubuh merasa sesak.

Apa yang terjadi jika tidak dapat mengontrol emosi?

Ketika emosi tidak terkontrol, kita berpotensi untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi saat tidak bisa mengontrol emosi di antaranya:

  • Ketakutan untuk mengungkapkan emosi
  • Marah di luar kendali dan kesulitan memahami mengapa hal itu bisa terjadi
  • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang untuk menyembunyikan emosi secara sesaat
  • Merasa hidup sudah tidak lagi berharga
  • Timbul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Kehilangan kesadaran

Jika dampak yang dialami mulai merugikan dan membahayakan diri, segera berkonsultasi dengan ahlinya untuk meminta bantuan.

Baca juga: Mengendalikan Emosi untuk Memelihara Kesehatan Jantung

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau