Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Kematian Mendadak Tak Selalu karena Penyakit Jantung

Kompas.com - 15/01/2021, 19:23 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ketika muncul kasus kematian mendadak, kebanyakan masyarakat langsung mengarah pada penyakit jantung.

Adapun beberapa kasus penyakit jantung yang kerap dikaitkan dengan kasus kematian mendadak antara lain jantung koroner, pembengkakan jantung, serangan jantung, hingga infeksi jantung.

Padahal, penyebab meninggal mendadak tidak selalu karena penyakit terkait jantung.

Dr Handrawan Nadesul menjelaskan dalam bukunya "Cara Sehat Dr Handrawan Nadesul: Mencegah Serangan Jantung, Stroke & Gagal Ginjal" (2014), penyakit jantung kerap dikambinghitamkan sebagai penyebab kematian mendadak karena beberapa hal.

Pertama, karena tidak semua orang terbiasa memeriksakan dirinya secara rutin sehingga tanpa disadari proses penyakit jantung yang mungkin sudah lama diidap terus berkembang.

Selain itu, tidak semua kasus penyakit jantung memperlihatkan gejala yang menimbulkan keluhan sejak awal.

"Tergantung jenis penyakit jantungnya, seberapa parah derajat penyakitnya, dan hal-hal lain apa saja yang memperberat penyakit jantungnya, sehingga pada suatu saat, sekadar sekali sontekan kecil saja mendadak penyakitnya sudah langsung berat, lalu mematikan," ungkap Handrawan dalam bukunya.

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Meninggal Mendadak, Mengapa?

Nah, kematian mendadak tidak hanya disebabkan karena penyakit jantung. Beberapa penyakit lainnya yang perlu diwaspadai menyebabkan kematian, antara lain:

  • Stroke.
  • Kegagalan hati pada orang-orang yang sudah mengidap kerusakan hati (sirosis).
  • Indeksi berat yang tidak dapat disembuhkan dengan obat.
  • Pendarahan saluran pencernaan atau kebocoran usus.
  • Emboli paru-paru.
  • Akibat pengaruh buruk obat-obatan (overdosis), dan lainnya.

Selain kondisi yang telah disebutkan, kematian mendadak juga bisa terjadi karena henti pernapasan mendadak (respiratory arrest).

Handrawan menjelaskan, ini bisa terjadi jika ada sumbatan dalam aliran udara pernapasan oleh benda asing yang masuk, seperti tersedak makanan atau gigi palsu, atau tertutup lidah sendiri ketika tak sadarkan diri, pembengkakan pita suara, adanya tumor saluran napas atas, atau kekurangan udara beroksigen (hypoxia), selain keracunan gas dan kerusakan otak yang mengenai pusat pernapasan.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Kematian Jantung Mendadak pada Usia Muda

Pentingnya check up
Selain itu, tidak semua kasus yang telah disebutkan di atas selalu berakhir dengan kematian.

Kondisi seperti serangan jantung, misalnya, sebetulnya masih dapat diselamatkan dengan pertolongan pertama yang segera atau penderita lekas mendapat pertolongan dalam hitungan golden hour melalui resusitasi jantung paru-paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR).

Semua kelainan sesungguhnya bisa dilacak dengan melakukan pemeriksaan (check up) berkala, sehingga peristiwa kematian mendadak dapat dihindari.

"Karena setiap kejadian medis yang masih berada di bawah kekuasaan manusia sebetulnya masih mungkin diramalkan dan diantisipasi," ungkap Handrawan.

Baca juga: Jangan Sepelekan Keluhan Jantung Berdebar, Waspadai Aritmia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com