Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 26/10/2022, 07:34 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Treehugger

KOMPAS.com - Kita umumnya akan merasa jijik dan kaget ketika melihat hewan peliharaan melakukan suatu hal yang aneh, yakni makani kotoran sendiri.

Melansir Treehugger, sekitar 16 persen anjing memakan kotorannya sendiri atau kotoran anjing lain secara teratur, dan 23 persen terlihat makan kotoran setidaknya sekali.

Fenomena anjing makan kotorannya sendiri ini didasari oleh dua teori.

Teori pertama menyatakan bahwa coprophagia atau konsumsi feses adalah perilaku yang terkait dengan perkembangan dan keadaan lingkungannya.

Lalu teori kedua mengatakan bahwa penyebabnya adalah perilaku evolusi yang diturunkan dari nenek moyang anjing yaitu srigala, yang memakan kotorannya sendiri untuk menghindari parasit usus masuk ke dalam sarangnya.

Perilaku anjing ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti usia, ras, dan keadaan hidupnya. Secara umum, inilah alasan anjing memakan kotorannya sendiri:

1. Masalah medis

Jika anjing kamu tidak menyerap nutrisi dengan benar atau menerima pola makan yang buruk, si anjing mungkin akan beralih mengonsumsi kotorannya.

Beberapa masalah medis dapat menyebabkan kotoran anjing mengandung makanan yang tidak tercerna.

Jika ini terjadi, si anjing mungkin akan memakan kotorannya hanya karena baunya yang mirip makanan. Anjing juga dapat menjadi coprophagia sebagai akibat dari parasit.

Jika kamu melihat perilaku ini terjadi pada anjing peliharaan, atau jika anjing makan banyak tetapi tetap lapar, ada baiknya untuk mengkonsultasikan ini ke dokter hewan.

2. Stres 

Stres pada anjing dapat menyebabkan coprophagia. Anjing yang tinggal di tempat yang sangat terbatas atau terisolasi lebih cenderung memakan kotoran daripada mereka yang memiliki lebih banyak kebebasan.

Hal ini terutama berlaku untuk anjing yang menghabiskan banyak waktu di tempat penampungan, diabaikan, atau dibiarkan liar di jalanan.

Selain itu, jika seekor anjing takut dihukum karena buang air di dalam rumah, ia mungkin memakan kotorannya sebagai cara untuk menyembunyikannya.

Ini seakan seperti konsekuensi dari kesalahan yang telah dibuat anjing, dan membuat anjing merasa takut dan cemas.

Baca juga: 5 Jenis Bau yang Dibenci Anjing

3. Kasih ibu

Anak anjing sangat rentan terhadap coprophagia; karena baru mulai menjelajahi dunia, sehingga semuanya seakan menarik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau